Sabtu, 26 November 2011
Senin, 21 November 2011
Final Sepak Bola SEA Games 2011: Malaysia Kalahkan Indonesia lewat Adu Penalti
Malaysia memenangi medali emas sepak bola dengan kemenangan 5-4 adu penalti usai imbang 1-1 selama 120 menit.
Adu penalti:
Penendang 1: Titus Bonai (Indonesia) gol; Mahali Jasuli (Malaysia) gol
Penendang 2: Gunawan Dwi Cahyo (INA) gagal; Fandi Othman (MAS) gol
Penendang 3: Egi Melgiansyah (INA) gol; Fakri Saarani (MAS) gagal
Penendang 4: Abdul Rahman (INA) gol; Fadhli Shas (MAS) gol
Penendang 5: Ferdinan Sinaga (INA) gagal; Bakhtiar Baddrol (MAS) gol
120' Perpanjangan waktu berakhir. Karena skor masih 1-1, maka harus dilakukan adu penalti untuk mencari pemenang.
115' Tendangan Ramdani masih bisa dijinakkan Khairul Fahmi.
106' Babak kedua perpanjangan waktu dimulai.
105' Babak pertama perpanjangan waktu berakhir. Skor masih 1-1.
100' Pergantian di kubu Malaysia. Asrarudin sang pencetak gol digantikan oleh Othman Fandi.
98' Patrich Wanggai digantikan oleh Ramdani Lestaluhu.
93' Gol Ferdinan Sinaga dengan sebuah tendangan dianulir wasit karena Octo Maniani sudah off-side ketika menyambut umpan silang Hasim Kipuw dari kanan.
91' Perpanjangan waktu babak pertama dimulai. skor Indonesia 1, Malaysia 1.
90+ Pertandingan waktu normal berakhir dengan skor 1-1. Harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
90' Tambahan waktu 3 menit di babak kedua.
81' Malaysia memasukkan Yong Kuong Yong untuk menggantikan tempat Arasu.
77' Pergantian di kubu Malaysia. Gurusamy keluar digantikan Faiz Mansor.
71' Hendro Siswanto masuk menggantikan Dirga Lasut.
66' Andik Vermansyah keluar digantikan oleh Ferdinan Sinaga.
55' pertahanan Indonesia kurang konsentrasi. beruntung sepakan Irfan bisa dijinakkan Kurnia.
53' Serangan berbahaya Malaysia! tendangan Fakri bisa ditepis Kurnia Meiga
46' Babak kedua duel Indonesia vs Malaysia dimulai. Kedudukan masih 1-1.
45' Babak pertama berakhir dengan kedudukan sementara Indonesia 1, Malaysia 1 (Gunawan 4'; Asrarudin 34').
34' Gol buat Malaysia. Skor sama kuat Indonesia 1, Malaysia 1. Gol dicetak oleh Asrarudin dengan sundulan rendah meneruskan umpan silang Baddrol dari kanan.
17' Off-side! Gol Titus Bonai dianulir wasit karena ia sudah off-side. Skema permainan yang cantik, Octo memberi umpan terobosan kepada Tibo yg lalu menyontek masuk si kulit bundar. Namun Tibo sudah off-side.
13' Penyelamatan bagus Kurnia Meiga! ia menepis sundulan jarak dekat Baddrol.
10' kartu kuning kepada Gurusamy akibat melanggar Egi Melgiansyah
3' GOL! Indonesia memimpin 1-0 lewat tandukan Gunawan Dwi Cahyo meneruskan sepak pojok Octo Maniani.
2' Dua peluang Indonesia, tendangan Andik ditepis Khairul, bola muntah disepak Tibo tp Khairul menangkapnya
Pertandingan final sepak bola SEA Games 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, Senin (21/11) malam.
Halaman ini akan terus diperbarui selama pertandingan.
Susunan pemain:
Indonesia: 1 Kurnia Meiga; 6 Mahardirga Lasut (26 Hendro Siswanto), 8 Egi Melgiansyah (kapten), 10 Octavianus Maniani, 15 Hasim Kipuw, 24 Diego Michiels, 25 Titus Bonai, 27 Patrich Wanggai, 28 Abdul Rahman, 21 Andik Vermansyah (17 Ferdinan Sinaga 66'), 13 Gunawan Dwi Cahyo
Malaysia: 1- Khairul Fahmi, 2-Jasuli Mahali, 3-Mohamad Azmi, 4-Mohamad Shas, 13-Saarani Ahmad Fahkri, 6-Omar Mohamad Asrarudin, 7-Fazail Mohamad irfan, 24-Ahmad Mohamad Muslim, 10-Bakhtiar Baddrol, 11- Kandasamy Gurusamy (21 Faiz Mansor 77'), 9-Ambumamee Thamil Arasu (28 Yong Kuong Yong 81')
Selasa, 15 November 2011
Rabu, 09 November 2011
Jadwal Pertandingan Sepak Bola Seagames ke 26
Berikut jadwal penyisihan cabang sepak bola SEA Games 2011:
Grup A
1. Senin, 7 November 2011:
Singapura vs Malaysia (16.00)
Indonesia vs Kamboja (19.00)
2. Rabu, 9 November 2011:
Malaysia vs Thailand (16.00)
Kamboja vs Singapura (19.00)
3. Jum'at, 11 November 2011:
Singapura vs Indonesia (14.00)
Thailand vs Kamboja (17.00),
4. Minggu, 13 November 2011:
Malaysia vs Kamboja (16.00)
Indonesia vs Thailand (19.00).
5. Kamis, 17 November 2011:
Thailand vs Singapura (16.00)
Indonesia vs Malaysia (19.00)
Grup B
1. Kamis, 3 November 2011:
Vietnam vs Filipina (16.00)
Laos vs Myanmar (19.00)
2. Sabtu, 5 November 2011:
Brunei vs Timor Leste (16.00)
Myanmar vs Vietnam (19.00)
3. Senin, 7 November 2011:
Timor Leste vs Filipina (16.00)
Laos vs Brunei (19.00)
4. Rabu, 9 November 2011:
Myanmar vs Brunei (16.00)
Vietnam vs Timor Leste (19.00)
5. Jum'at, 11 November 2011:
Filipina vs Laos (16.00)
6. Sabtu, 12 November 2011:
Brunei vs Vietnam (16.00)
7. Minggu, 13 November 2011:
Filipina vs Myanmar (16.00)
Timor Leste vs Laos (19.00)
8. Kamis, 17 November 2011:
Myanmar vs Timor Leste (16.00)
Filipina vs Brunei (19.00)
Berikut jadwal penyisihan cabang sepak bola SEA Games 2011:
Grup A
1. Senin, 7 November 2011:
Singapura vs Malaysia (16.00)
Indonesia vs Kamboja (19.00)
2. Rabu, 9 November 2011:
Malaysia vs Thailand (16.00)
Kamboja vs Singapura (19.00)
3. Jum'at, 11 November 2011:
Singapura vs Indonesia (14.00)
Thailand vs Kamboja (17.00),
4. Minggu, 13 November 2011:
Malaysia vs Kamboja (16.00)
Indonesia vs Thailand (19.00).
5. Kamis, 17 November 2011:
Thailand vs Singapura (16.00)
Indonesia vs Malaysia (19.00)
Grup B
1. Kamis, 3 November 2011:
Vietnam vs Filipina (16.00)
Laos vs Myanmar (19.00)
2. Sabtu, 5 November 2011:
Brunei vs Timor Leste (16.00)
Myanmar vs Vietnam (19.00)
3. Senin, 7 November 2011:
Timor Leste vs Filipina (16.00)
Laos vs Brunei (19.00)
4. Rabu, 9 November 2011:
Myanmar vs Brunei (16.00)
Vietnam vs Timor Leste (19.00)
5. Jum'at, 11 November 2011:
Filipina vs Laos (16.00)
6. Sabtu, 12 November 2011:
Brunei vs Vietnam (16.00)
7. Minggu, 13 November 2011:
Filipina vs Myanmar (16.00)
Timor Leste vs Laos (19.00)
8. Kamis, 17 November 2011:
Myanmar vs Timor Leste (16.00)
Filipina vs Brunei (19.00)
READ MORE - Jadwal Pertandingan Sepak Bola Seagames ke 26
Grup A
1. Senin, 7 November 2011:
Singapura vs Malaysia (16.00)
Indonesia vs Kamboja (19.00)
2. Rabu, 9 November 2011:
Malaysia vs Thailand (16.00)
Kamboja vs Singapura (19.00)
3. Jum'at, 11 November 2011:
Singapura vs Indonesia (14.00)
Thailand vs Kamboja (17.00),
4. Minggu, 13 November 2011:
Malaysia vs Kamboja (16.00)
Indonesia vs Thailand (19.00).
5. Kamis, 17 November 2011:
Thailand vs Singapura (16.00)
Indonesia vs Malaysia (19.00)
Grup B
1. Kamis, 3 November 2011:
Vietnam vs Filipina (16.00)
Laos vs Myanmar (19.00)
2. Sabtu, 5 November 2011:
Brunei vs Timor Leste (16.00)
Myanmar vs Vietnam (19.00)
3. Senin, 7 November 2011:
Timor Leste vs Filipina (16.00)
Laos vs Brunei (19.00)
4. Rabu, 9 November 2011:
Myanmar vs Brunei (16.00)
Vietnam vs Timor Leste (19.00)
5. Jum'at, 11 November 2011:
Filipina vs Laos (16.00)
6. Sabtu, 12 November 2011:
Brunei vs Vietnam (16.00)
7. Minggu, 13 November 2011:
Filipina vs Myanmar (16.00)
Timor Leste vs Laos (19.00)
8. Kamis, 17 November 2011:
Myanmar vs Timor Leste (16.00)
Filipina vs Brunei (19.00)
Berikut jadwal penyisihan cabang sepak bola SEA Games 2011:
Grup A
1. Senin, 7 November 2011:
Singapura vs Malaysia (16.00)
Indonesia vs Kamboja (19.00)
2. Rabu, 9 November 2011:
Malaysia vs Thailand (16.00)
Kamboja vs Singapura (19.00)
3. Jum'at, 11 November 2011:
Singapura vs Indonesia (14.00)
Thailand vs Kamboja (17.00),
4. Minggu, 13 November 2011:
Malaysia vs Kamboja (16.00)
Indonesia vs Thailand (19.00).
5. Kamis, 17 November 2011:
Thailand vs Singapura (16.00)
Indonesia vs Malaysia (19.00)
Grup B
1. Kamis, 3 November 2011:
Vietnam vs Filipina (16.00)
Laos vs Myanmar (19.00)
2. Sabtu, 5 November 2011:
Brunei vs Timor Leste (16.00)
Myanmar vs Vietnam (19.00)
3. Senin, 7 November 2011:
Timor Leste vs Filipina (16.00)
Laos vs Brunei (19.00)
4. Rabu, 9 November 2011:
Myanmar vs Brunei (16.00)
Vietnam vs Timor Leste (19.00)
5. Jum'at, 11 November 2011:
Filipina vs Laos (16.00)
6. Sabtu, 12 November 2011:
Brunei vs Vietnam (16.00)
7. Minggu, 13 November 2011:
Filipina vs Myanmar (16.00)
Timor Leste vs Laos (19.00)
8. Kamis, 17 November 2011:
Myanmar vs Timor Leste (16.00)
Filipina vs Brunei (19.00)
Kamis, 27 Oktober 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah kunci keberhasilan berinteraksi dalam kehidupan dunia kerja. Bila komunikasi berjalan efektif , maka arus informasi dalam dinamika kerja pun akan berjalan lancar sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan. Sebaliknya bila komunikasi terlambat , arus informasi pun tersendat dan akibatnya akan membuat suatu pekerjaan akan terlambat diselesaikan.
Dalam konteks dunia kerja , arus komunikasi antara atasan dan bawahan dan sesama rekan sekerja bahkan dengan pihak lain yang terkait dalam kegiatan suatu pekerjaan akan sangat berdampak pada kinerja semua unsur yang ada di lingkungan dunia kerja tersebut. Oleh karena itu siapapun yang memasuki dunia kerja harus menyadari dan memahami pentingnya efektivitas komunikasin dalam menjalin hubungan yang sehat dilingkungan tempatnya beraktifitas.
Semua organisasi yang berada di lingkungan kerja manapun pasti menginginkan hasil yang baik dan optimal. Dalam pencapaian kerja yang optimal akan ada suatu kerjasama antar bagian dan saling melengkapi untuk menyelesaikan tugas masing –masing bagian dan akhirnya menuju pada pencapaian organisasi. Untuk mencapai itu semua dibutuhkan kerja sama yang baik saling berkoordinasi dan berinteraksi dalam bentuk kerja tim (team work ) dalam sebuah organisasi.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah bertujuan agar para pengelola organisasi baik itu organisasi pendidikan maupun organisasi yang lain dapat meningkatkan kualitas organisasi dan pengelolaan organisasi secara optimal. Para pelaku organisasi harus mengetahui masalah komunikasi dengan baik dan benar , sehingga dalam melaksanakan tugasnya para pelaku organisasi bisa berjalan dengan baik dan tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik pula. Makalah ini juga memberikan gambaran tentang bagaimna menyusun teamwork atau tim kerja yang baik dalam lingkungan kerja .
C. Rumusan Masalah
Makalah yang berjudul ” Peran Komunikasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan Kelompok dan Menyusun Teamwork di lingkungan Kerja ” mengambil beberapa masalah untuk dibahas diantaranya :
1. Definisi dan fungsi komunikasi
2. Proses komunikasi
3. Jaringan kerja komunikasi
4. Hambatan komunikasi efektif
5. Mengelola komunikasi
6. Pembentukan tim yang efektif
7. Keunggulan teamwork
8. Perbedaan teamwork dan
9. Mengubah individu menjadi pemain tim
10. Pengelolaan tim
BAB II
PEMBAHASAN
I. KOMUNIKASI
A. Definisi dan Fungsi Komunikasi.
Disini akan dibahas mengenai definisi dan fungsi dari komunikasi.
1. Definisi komunikasi
a. Menurut Hardjana ,2003
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, sebuah kata depan yang artinya dengan,atau bersama dengan. Dan kata units sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio yang dalam bahasa inggris disebut communion, yang berartikebersamaan,persatuan persekutuan, gabungan,pergaulan atau hubungan.Karena untuk bercommunio diperlukan adanya usaha dan kerja maka kata ini dibuat kata kerja communicate yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu pada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan,percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
b. Menurut Longman Dictionary Of Contemporary English
Memberikan definisi kata communicate sebagai upaya untuk membuat pendapat,mengatakan perasaan, menyampaikan informasi dan sebagainya agar diketaahui atau dipahami oleh orang lain ( to make opinions, feelings, information etc, know or understuud by others )
c. Menurut Dennis Murphy dalam bukunya Better Business Communication yang dikutip oleh Drs. Ig Wursanto (1994 ) dalam bukunya Etika Komunikasi Kantor.
Komunikasi adalah seluruh proses yang digunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain.
2. Fungsi Komunikasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi pada komersial maupun sosial , komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut maka komunikasi mempunyai empat fungsi utama yaitu :kontrol, motivasi,ekspresi emosional , dan informasi.
a. Fungsi kontrol
Komunikasi dengan cara-cara tertentu bertindak untuk mengontrol perilaku anggota. Organisasi memiliki herarki otoritas dan garis panduan formal yang wajib ditaati oleh karyawan. Ketika karyawan , misalnya diwajibkan untuk pertama tama mengomunikasikan segala keluhan terkait pekerjaan kepada atasan langsung mereka, untuk mengikuti deskripsi kerja mereka, atau untuk mematuhi segala kebijakan perusahaan, komunikasi sedang menjalankan fungsi kontrolnya.Tetapi komunikasi informal juga mengontrol perilaku . ketika kelompok kerja menggoda atau mencela salah seorang anggotanya yang bekerja terlalu rajin ( dan membuat anggota lain tampak buruk ), mereka secara informal berkomunikasi dengan, dan mengontrol, perilaku anggota tersebut.
b. Fungsin motivasi
Komunikasi menjaga motivasi dengan cara menjelaskan kepada para karyawan mengenai apa yang harus dilakukan , seberapa baik pekerjaan mereka, dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja sekiranya hasilnya kurang baik. Kita telah melihat hal ini dalam tinjauan kita atas teori-teori penetapan tujuan dan pelaksanaanya . penentuan tujuan yang spesifik, umpan balik atas kemajuan demi tujuan tersebut, dan penegasan atas perilaku yang diinginkan, merangsang motivasi dan membutuhkan komunikasi.
c. Fungsi ekspresi emosional
Bagi banyak karyawan , kelompok kerja mereka adalah sumber utama interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok merupakan sebuah mekanisme fundamental yang melaluinya para anggota menunjukkan rasa frustasi dan rasa puas mereka. Jadi, komunikasi menyediakan jalan keluar bagi ekspresi emosional dari perasaan- perasaan dan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan sosial
d. Fungsi informasi
Fungsi terakhir komunikasi berhubungan dengan perannya dalam memfasilitasi pengambilan keputusan . Komunikasi memberikan informasi yang dibutuhkan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan cara menyampaikan data untuk mengidentifikasi dan mengevaluasin pilihan-pilihan alternatif yang ada.
B. Proses Komunikasi
1. Menurut Gordon ; 1996 dalam buku Komunikasi yang efektif , oleh Endang Lestari MM
Sebelum masuk dalam proses komunikasi dengan komunikan , di dalam pikiran komunikator terjadi semacam rangsangan atau stimulus. Rangsangan itu dapat terjadi karena faktor di luar dirinya ( menyampaikan pesan karena ada peristiwa di luar dirinya ), atau karena adanya faktor dari dalam dirinya ( menyampaikan pesan dari dirinya sendiri ) yaitu hasil olahan pikiranya sendiri yang ada di benaknya .
Komunikator, sebelum mengirimkan pesanya, akan terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapaty diterima serta dimengerti oleh komunikan. Pengemasan pesan ini disebut sebagai ENCODING. ENCODING secara harfiah berarti memasukkan dalam kode. Dengan encoding itu komunikator memasukkan atau mengungkapkan perasaanya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau non kata, misalnya raut wajah, atau gerak gerik tubuh.
Setelah pesan sampai pada komunikan, bila ada feedback, maka komunikan akan bertindak sebagai komunikator, yaitu memasukkan kode yang disebut sebagai decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator.
Proses komunikasi mempunyai dua model yaitu model linier dan model sirkuler :
a. Model linier
Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis lurus, dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakir pada komunikan. Biasanya digambarkan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Who (siapa ) ----------------------- Komunikator
2. Says what ( mengatakan apa )................................> isi pernyataan
3. In which channel ( dengan saluran mana).........................>Media
4. To whom ( kepada siapa )............................................> komunikan
5. With what effect( dengan efek seperti apa...............................>efek
b. Model sirkuler
Pada model sirkuler ditandai dengan adanya unsur feedback. Dengan demikian , proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang lain. Jadi, proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh.
Komunikasi yang efektif mempunyai ciri-ciri yaitu dua arah ( two ways ) model seperti ini menunjukkan adanya arus dari satu orang atau kelom[pok kepada orang atau kelompok lainya, melalui umpan balik / feedback, kembali ke orang semula, membuat balikan atau putaran penutup. Balikan bermula pada saat seseorang atau pengirim( sender) mempunyai pesan yang akan dikomunikasikan . Pertama-tama, pengirim/sender menulis pesan, dan memberi arti dengan harapan pesannya dapat dimengerti pengirim selanjutnya mengirim pesan atau menyampaikanyya melalui saluran / channel,baik melalui saluran formal atau informal diantara dua pihak, dengan menggunakan yang namanya media atau perantara, misalnya face to face/ berbicara tatap muka, telepon, menulis memo, fax, internet.
Penerima, kemudian menerima pesan itu dan mencoba memahaminya , dengan cara menguraikan isi pesan yang telah diterima. Untuk itiu ia perlu mendengarkan dengan baik apabila pesan disampaikan secara oral, dan membacanya dengan benar apabila pesan disampaikan secara tertulis. Penerima memberitahu kepada pengirim pesan dengan memberikan umpan balik bahwa pesan telah diterima.
Pada model ini komunikasi sering mengalami gangguan, misalnya tulisan tidak jelas peralatan media terganggu sehingga menghambat lancarnnya proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ada enam unsur yaitu : gagasan, simbol / ide , pengiriman, penerimaan, interprestasi pesan dan respon.
c. Menueut Stephen P. Robbins dalam buku Perilaku Organisasi
Proses komunikasi ada delapan bagian yaitu : 1. Pengirim, 2. Penyandian, 3. Pesan, 4.saluran 5. Penerjemahan sandi, 6. Penerima, 7. Gangguan, 8. Umpan balik. Pengirim mengirimkan sebuah pesan dengan cara menyandikan pemikirannya. Pesan tersebut adalah produk fisik aktual dari penyandian oleh pengirim. Ketika kita berbicara , pembicaraan tersebut adalah pesan. Ketika kita menulis tulisan tesebut adalah pesan. Ketika kita memberikan gerak isyarat, gerakan lengan kita dan ekspresi wajah adalah pesan. Saluran merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan. Saluran tersebut dipilih oleh pengirim, yang menentukan apakah ia hendak menggunakan saluran yang formal atau informal. Saluran formal disediakan oleh organisasi dan berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan yang behubungan dengan aktivita profesional dai para anggotanya. Secara tradisional saluran ini mengikuti rantai otoritas dalam organisasi. Berbagai bentuk pesan lain seperti pesan pribadi atau sosial menggunakan saluran informal dalam organisasi. Saluran informal tersebut bersifat spontan dan timbul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan individual. Penerima adalah objek yang menjadi sasaran dari pesan itu. Tetapi sebelum pesan tersebut dapat diterima,simbol di dalamnya harus diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh penerima. Langkah ini disebut penerjemahan sandi dalam pesan. Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang mengacaukan kejelasan pesan. Contoh-contoh sumber gangguan meliputi masalah persepsi, muatan informasi yang berlebihan,kesulitan-kesulitan semantik, atau perbedaan kultural. Mata rantai terakhir dalam proses komunikasi adalah lingkungan umpan balik. Umpan balik adalah sarana pengecekan mengenai seberapa berhasil kita telah menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan pada awalnya. Hal ini menentukan apakah pemahaman telah tercapai.
C. Jaringan Kerja Komunikasi
Jaringan kerja komunikasi mempunyai komponen :
1. Anggota KLIK, KLIK adalah : kelompok individu yang paling sedikit . Terdiri dari individu- individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, saling menyukai dan merasa amat puas dengan kontak tersebut.
2. Penyendiri, adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya.
3. Jembatan, adalah anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok.
4. Penghubung, adalah orang yang mengaitkan atau menghubungkan dua klik atau lebih, tapi dia bukan anggota dari salah satu kelompok yang dihubungkan.
5. Penjaga gawang(gate keeper ), adalah orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan apa yang akan disebarkan melelui sistem tersebut.
6. Pemimpin pendapat (opinion leader ) , adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka.
7. Kosmopolit, adalah orang yang bebas dari gagasan, prasangka,dan kecintaan lokal. Orang ini melakukan kontak dengan dunia luar organisasi.
Menurut Gunawan Jiwanto , jaringan kerja kerja komunikasi adalah : “Suatu pola komunikasi yang tersusun berdasarkan hubungan kerja dan merupakan aspek struktural dari kelompok pekerja serta memperlihatkan ketergantungan bagian / orang yang satu dengan bagian/orang yang lainnya”
Empat jaringan kerja komunikasi yang umum dipakai adalah :
1. Jaringan kerja komunikasi rantai
Jaringan komunikasi ini cenderung bersifat birokratis yang mengikuti suatu pola komunikasi yang formal dan hirarki organisasi secara ketat.
2. Jaringan kerja komunikasi lingkaran
Jaringan ini berusaha memperpendek jumlah saluran yang harus dilewati pelaku komunikasi, yang berbentuk mata rantai yang saling bersambungan.
3. Jaringan kerja komunikasi roda
Dalam jaringan ini tingkatan hirarki organisasi dikurangi dengan membentuk satu bagian sebagai pusat komunikasi yang mengendalikan jaringan komunikasi lain.
4. Jaringan kerja komunikasi saluran total
Jaringan ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar setiap anggota kelompok ( bagian ) dalam organisasi tanpa dibatasi oleh hirarki organisasi. Bentuk ini cenderung bersifat parsitipatif, yang melibatkan seluruh anggota organisasi.
Sedang menurut Stephen P Robbins jaringan kerja komunikasi ada 2 yaitu :
1. Jaringan kelompok formal dalam bentuk jaringan rantai,roda dan saluran.
Jaringan rantai mengikuti rantai komando formal. Jaringan ini mewakili saluran-saluran komunikasi yang dapat anda temui dalam suatu organisasi tiga tingkat yang kaku. Jaringan roda bergantung pada satu figur sentral yang bertindak selaku perantara komunikasi antara semua kelompok. Figur pemimpin sangat kuat. Jaringan seluruh saluran memungkinkan semua anggota kelompok untuk saling berkomunikasi secara aktif. Para anggota kelompok bebas untuk berkontribusi dan tidak ada orang yang memegang peran pemimpin.
2. Jaringan kelompok informal atau desas – desus ( grapevine ). Karakteristik desas-desus ada tiga yaitu :
a. Desas – desus tidak dikontrol oleh manajemen
b. Desas – desus lebih dapat dipercaya dan diandalkan daripada komunike formal yang dikeluarkan oleh manajemen puncak.
c. Desas - desus ebagian besar digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi orang di dalamnya.
D. Hambatan Komunikasi Efektif
Ada beberapa hamabatan yang berpotensi memperlambat atau menyampingkan komunikasi yang efektif. Dalam bagian, kita menyoroti beberapa hambatan penting :
1. Penyaringan,
Penyaringan merujuk pada upaya pengirim yang dengan sengaja memanipulasi informasi sehingga akan menjadi lebih nyaman bagi penerima. Sebagai contoh, ketika seorang menajer mengatakan kepada atasannya hal-hal yang menurutnya ingin didengar oleh atasannya, ia sedang melakukan penyaringan informasi.
2. Perspektif Selektif
Perspektif selektif muncul dikarenakan adanya si penerima, dalam proses komunikasi, secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik pribadi mereka yang lain.
3. Kelebihan Informasi
Setiap pribadi memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang harus kita olah melebihi kapasitas pemrosesan, hasilnya adalah kelebihan informasi.
4. Emosi
Emosi ekstrem seperti rasa girang alang bukan kepalang atau depresi memiliki potensi yang sangat besar untuk menghambat komunikasi yang efektif. Dalam keadaan semacam itu, kita cenderung mengabaikan proses pemikiran rasional dan objektif kita serta menggantikannya dengan penilaian emosional.
5. Bahasa
Suatu perkataan, pernyataan, atau bahasa bisa memiliki arti yang berbeda untuk orang yang berbeda. Umur, pendidikan, dan latar belakang kultural adalah tiga variabel menonjol yang mempengaruhi bahasa yang digunakan seseorang dan definisi yang ia berikan pada kata-kata. Dengan demikian apabila anda dan saya berbicara dalam bahasa yang sama (pakai Bahasa Inggris atau Indonesia), penggunaan bahasa tersebut jauh dari seragam. Jika kita memahami bagaimana masing-masing dari kita memodifikasi bahasa, berbagai kesulitan komunikasi kiranya akan dapat diminimalkan.
E. Mengelola Komunikasi
II. TEAMWORK
Keberadaan teamwork dan kelompok dewasa ini semakin dibutuhkan oleh hampir sebagian besar organisasi. Kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan teamwork adalah kelompok yang sudah matang yang terdiri dari orang-orang yang saling bergantung, memiliki motivasi dan komitmen untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
A . Pembentukan Tim Yang Efektif
Berbagai macam komponen utama yang membentuk tim yang efektif dapat digolongkan menjadi empat kategori umum. Pertama adalah berbagai sumber dan pengaruh kontekstual lain yang menjadikan tim tersebut efektif. Kategori kedua berhubungan dengan komposisi tim. Kategori ketiga adalah rancangan pekerjaan. Yang terakhir, variabel proses mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektifitas. Apa yang dimaksud dengan efektifitas tim ? biasanya, hal ini mencakup ukurn-ukuran objektif mengenai produktifitas tim, penilaian para menajer atas kinerja tim, dan semua ukuran kepuasan anggota.
Tim yang efektif memiliki rasa percaya diri dalam diri mereka. Mereka yakin bisa berhasil. Kita menyebut hal ini sebagai efektifitas tim. Tim yang berhasil saat ini memiliki keyakinan lebih bahwa esok mereka akan lebih berhasil, sehingga memotivasi mereka untuk berusaha lebih giat. Apa yang bisa dilakukan oleh manajer, untuk meningkatkan efektivitas tim. Dua pilihan yang mungkin adalah membantu tim untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan kecil dan memberikan pelatihan ketrampilan. Keberhasilan-keberhasilan kecil membangun kepercayaan diri tim. Ketika mengembangkan catatan kinerja yang semakin baik, suatu tim juga meningkatkan keyakinan bersama bahwa usaha-usaha di masa depan akan menghasilkan keberhasilan.
Selain itu, manajer harus mempertimbangkan penyediaan pelatihan untuk meningkatkan berbagai ketrampilan teknis dan antar personal para anggota. Semakin banyak hal yang dapat dilakukan oleh para anggota tim, semakin besar kecendrungan tim tersebut untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan menunjukkan rasa percaya diri tersebut.
B . Keunggulan Teamwork
Beberapa dekade yang lalu, beberapa perusahaan memperkenalkan teamwork kedalam proses produksi mereka, hal itu menjadi berita karena tak seorangpun mau melakukannya. Yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Organisasi yang tidak menggunakan teamwork adalah organisasi yang patut dijadikan berita.
Bagaimanakah kita menjelaskan keunggulan teamwork pada saat ini? Bukti menunjukkan bahwa teamwork biasanya bekerja lebih baik daripada individu ketika tugas-tugas yang dilakukan membutuhkan banyak ketrampilan-ketrampilan, pendapat dan pengalaman. Ketika menyusun ulang dirinya sendiri untuk bersaing secara lebih efektif dan efisien, organisasi berubah menjadi beberapa temwork sebagai sebuah cara yang lebih baik untuk menggunakan bakat-bakat karyawan. Menajemen telah menemukan bahwa teamwork lebih fleksibel dan responsif terhadap berbagai peristiwa yang selalu berubah daripada departemen-departemen tradisional atau bentuk - bentuk pengelompokan permanen lainnya. Teamwork memiliki kecakapan untuk berkumpul, menyebarkan, berkumpul kembali, dan membubarkan diri dengan cepat.
Tetapi jangan mengabaikan berbagai sifat memotivasi dari teamwork. Teamwork memudahkan partisipasi karyawan dalam membuat berbagai keputusan. Sebagai contoh, beberapa pekerja lini perakitan dari beberapa perusahaan merupakan bagian dari teamwork penjualan yang membantu para pelanggan.
Para pekerja ini mengenal produk – produk tersebut lebih baik daripada penjual tradisional manapun;dan dengan berkeliling serta berbicara dengan para petani, para pekerja yang dibayar perjam ini mengembangkan berbagai keterampilan baru dan menjadi lebih terlibat dalam pekerjaan – pekerjaan mereka. Jadi, penjelasan lain untuk keunggulan teamwork adalah teamwork merupakan sebuah cara yang efektif bagi manajemen untuk mendemokratisasi organisasi mereka dan meningkatkan motivasi karyawan.
C . Perbedaan Teamwork dan Kelompok
Teamwork dan kelompok bukanlah hal yang sama. Dalam bagian ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara kelompok dan teamwork. Pada pembahasan sebelumnya telah didefinisikan bahwa kelompok adalah sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang berkumpul untuk mencapai berbagai tujuan. Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagai informasi dan membuat berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
Kelompok kerja tidak mempunyai kebutuhan atau kesempatan untuk terlibat dalam kerja kolektif yang membutuhkan usaha bersama. Jadi kinerja mereka hanya merupakan gabungan akhir dari konstribusi individual setiap anggota kelompok. Tidak sinergi positif yang bisa menciptakan seluruh tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan.
Sedangkan teamwork menghasilkan sinergi positif malalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Gambaran dibawah ini menekankan perbedaan antara kelompok kerja dan teamwork.
Kelompok Kerja Teamwork
Definisi-definisi ini akan membantu menjelaskan mengapa ada begitu banyak organisasi yang akhir-akhir ini menyususn ulang proses kerja seputar teamwork. Manajemen mencari sinergi positif yang memungkinkan organisasi mereka untuk meningkatkan kinerja. Penggunaan teamwork secaran ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Namun, perhatikan apa yang kita sebut potensi. Tidak ada yang dengan sendirinya membuat berbagai teamwork yang memastikan pencapaian sinergi positif. Hanya semata-mata menyebut sebuah kelompok sebagai teamwork tidak otomatis meningkatkan kinerjanya.
D . Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim
Sampai pada poin ini, kita telah membuat alasan yang kuat untuk menilai popularitas tim yang semakin meningkat. Tetapi, terdapat banyak individu yang pada dasarnya bukanlah pemain-pemain tim. Juga, terdapat banyak organisasi yang menurut sejarah mendorong prestasi individual. Organisasi-organisasi tersebut telah menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif dimana hanya orang-orang yang kuat yang dapat bertahan. Berikut adalah berbagai pilihan utama yang dimiliki para manajer yang berusaha mengubah individu menjadi pemain :
1. Seleksi, pada dasarnya semua orang sudah memiliki ketrampilan antarpersonal agar bisa menjadi pemain tim yang efektif. Selain ketrampilan teknis yang dibutuhkan kita juga harus memastikan bahwa calon karyawan bisa memenuhi peran tim mereka. Ketika kita menghadapi calon karyawan yang tidak memiliki ketrampilan tim, para menajer memiliki tiga pilihan. Para calon karyawan menjalani pelatihan untuk membuat mereka menjadi pemain tim. Bila hal ini tidak berhasil maka pilihan lain adalah memindahkan individu tersebut ke unit lain didalam organisasi tersebut. Atau bahkan mungkin tidak mempekerjakan calon karyawan tersebut.
2. Pelatihan, para ahli pelatihan mengadakan berbagai pelatihan yang memungkinkan karyawan memperoleh kepuasan yang didapat dari kerjasama tim. Mereka biasanya memberikan lokakarya (workshop)untuk membantu karyawan meningkatkan ketrampilan menyelesaikan masalah, kmunikasi, noegosiasi, manajemen konflik, para pelatih juga terfokus kepada bagaimana suatu tim melewati berbagai tingkat sebelum akhirnya berfungsi dengan baik. Para karyawan juga diingatkan akan pentingnya rasa sabar, karena tim membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat keputusan-keputusan bila dibandingkan para karyawan yang bertindak sendirian. Konsultan-konsultan luar juga bisa dibawa untuk memberi para pekerja berbagai ketrampilan praktis untuk bekerja dalam tim.
3. Penghargaan, promosi kenaikan gaji dan berbagai bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu demi keefektifan mereka sebagai anggota tim kolaboratif. Ini tidak berarti konstribusi-konstribusi individual dabaikan; bahkan hal ini diimbangi dengan berbagai konstribusi yang tidak mementingkan diri sendiri untuk tim tersebut. Contoh prilaku yang seharusnya mendapatkan penghargaan mencakup pelatihan para kolega baru, berbagai informasi dengan rekan-rekan tim, membantu menyelesaikan berbagai konflik tim, dan menguasai banyak keterampilan baru yang penting tetapi kurang dikuasai oleh tim tersebut.
E . Pengelolaan Tim
Tidak peduli apakah Anda seorang bos, karyawan ataupun professional; bila Anda tahu bagaimana cara mengelola team work (kerja sama tim), Anda pasti akan mampu mendapatkan hasil yang luar biasa. Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari sekedar mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama dari leadership sebenarnya adalah menciptakan lingkungan di mana setiap individu mau bekerja secara kooperatif dan kolaboratif.
1. Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur. Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan. Jadi, sewaktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi menyelesaikan masalah, anggota lain dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-review proses dan mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.
2. Definisikan Peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk mendefinisikan fungsi mereka. Para anggota tim akan mampu mengambil lebih banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan salah satu dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak disadari sebelumnya.
3. Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pantauan dari senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikan selalu setiap tujuan dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim benar-benar memahaminya.
4. Bagikan Informasi
Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gossip atau rumor. Produktivitas dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi yang tidak jelas berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
5. Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda salah satu anggota tim dan pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada "amak emas" dan "orang istimewa".
6. Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau saat brainstorming. Pertimbagkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri membuktikannya. Banyak organisasi menghabiskan dana besar untuk menyewa konsultan dari luar, tanpa terlebih dahulu menanyakan pendapat pegawai dan anak buahnya sendiri. Padahal, sering kali merekalah yang paling tahu problem apa yang terjadi di dalam. Berikan pujian kepada anggota tim kita dan jadilah seorang pemimpin dan pendengar yang baik.
7. Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun, bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja. Bila hal ini tidak terjadi, maka beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang diperlukan. Tidak ada gunanya menyimpan "benalu" di dalam tim.
8. Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri. Ubahlah tanggung jawab setiap anggota tim bila memang dianggap perlu. Ketahuilah kekuatan dan kelemahan dari setiap anggota tim dan berikan dukungan positif terhadap kedua hal itu.
9. Tunjukkan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan orang lain saja.
10. Have Fun
Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan mudah bila suasananya selalu tegang.
11. Delegasi
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan. Bila jadwa; review hari selasa depan, maka janngan menanyakan hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim Anda untuk memenuhi deadline masing-masing.
12. Berikan Penghargaan
Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada anggota tim tapi tidak secara individual. Dalam setiap tim akan mempunyai individu yang menonjol pada bidang tertentu. Kenalilah hal ini dengan cepat melalui performance review process dan gunakan untuk mendukung kerja sama tim. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan kecemburuan di antara anggota. Selalu bicara positif tentang anggota tim Anda secara keseluruhan. Promosikan talenta, usaha, dedikasi dan kesuksesan mereka.
Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua anggota tim. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah kata "kita" dan bukan kata "saya". Selamat bekerja sama dan sukses untuk Anda semua.
Daftar Pustaka
Stephan P. Robins, dan Timothy A. Judge Perilaku Organisasi (Organizational Bahavior)
Drs. Danang Sunyoto, SE., SH., MM. Dan Burhanudin, SE., M. Si.
http://www.
READ MORE -
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah kunci keberhasilan berinteraksi dalam kehidupan dunia kerja. Bila komunikasi berjalan efektif , maka arus informasi dalam dinamika kerja pun akan berjalan lancar sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan. Sebaliknya bila komunikasi terlambat , arus informasi pun tersendat dan akibatnya akan membuat suatu pekerjaan akan terlambat diselesaikan.
Dalam konteks dunia kerja , arus komunikasi antara atasan dan bawahan dan sesama rekan sekerja bahkan dengan pihak lain yang terkait dalam kegiatan suatu pekerjaan akan sangat berdampak pada kinerja semua unsur yang ada di lingkungan dunia kerja tersebut. Oleh karena itu siapapun yang memasuki dunia kerja harus menyadari dan memahami pentingnya efektivitas komunikasin dalam menjalin hubungan yang sehat dilingkungan tempatnya beraktifitas.
Semua organisasi yang berada di lingkungan kerja manapun pasti menginginkan hasil yang baik dan optimal. Dalam pencapaian kerja yang optimal akan ada suatu kerjasama antar bagian dan saling melengkapi untuk menyelesaikan tugas masing –masing bagian dan akhirnya menuju pada pencapaian organisasi. Untuk mencapai itu semua dibutuhkan kerja sama yang baik saling berkoordinasi dan berinteraksi dalam bentuk kerja tim (team work ) dalam sebuah organisasi.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah bertujuan agar para pengelola organisasi baik itu organisasi pendidikan maupun organisasi yang lain dapat meningkatkan kualitas organisasi dan pengelolaan organisasi secara optimal. Para pelaku organisasi harus mengetahui masalah komunikasi dengan baik dan benar , sehingga dalam melaksanakan tugasnya para pelaku organisasi bisa berjalan dengan baik dan tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik pula. Makalah ini juga memberikan gambaran tentang bagaimna menyusun teamwork atau tim kerja yang baik dalam lingkungan kerja .
C. Rumusan Masalah
Makalah yang berjudul ” Peran Komunikasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan Kelompok dan Menyusun Teamwork di lingkungan Kerja ” mengambil beberapa masalah untuk dibahas diantaranya :
1. Definisi dan fungsi komunikasi
2. Proses komunikasi
3. Jaringan kerja komunikasi
4. Hambatan komunikasi efektif
5. Mengelola komunikasi
6. Pembentukan tim yang efektif
7. Keunggulan teamwork
8. Perbedaan teamwork dan
9. Mengubah individu menjadi pemain tim
10. Pengelolaan tim
BAB II
PEMBAHASAN
I. KOMUNIKASI
A. Definisi dan Fungsi Komunikasi.
Disini akan dibahas mengenai definisi dan fungsi dari komunikasi.
1. Definisi komunikasi
a. Menurut Hardjana ,2003
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, sebuah kata depan yang artinya dengan,atau bersama dengan. Dan kata units sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio yang dalam bahasa inggris disebut communion, yang berartikebersamaan,persatuan persekutuan, gabungan,pergaulan atau hubungan.Karena untuk bercommunio diperlukan adanya usaha dan kerja maka kata ini dibuat kata kerja communicate yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu pada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan,percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
b. Menurut Longman Dictionary Of Contemporary English
Memberikan definisi kata communicate sebagai upaya untuk membuat pendapat,mengatakan perasaan, menyampaikan informasi dan sebagainya agar diketaahui atau dipahami oleh orang lain ( to make opinions, feelings, information etc, know or understuud by others )
c. Menurut Dennis Murphy dalam bukunya Better Business Communication yang dikutip oleh Drs. Ig Wursanto (1994 ) dalam bukunya Etika Komunikasi Kantor.
Komunikasi adalah seluruh proses yang digunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain.
2. Fungsi Komunikasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi pada komersial maupun sosial , komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut maka komunikasi mempunyai empat fungsi utama yaitu :kontrol, motivasi,ekspresi emosional , dan informasi.
a. Fungsi kontrol
Komunikasi dengan cara-cara tertentu bertindak untuk mengontrol perilaku anggota. Organisasi memiliki herarki otoritas dan garis panduan formal yang wajib ditaati oleh karyawan. Ketika karyawan , misalnya diwajibkan untuk pertama tama mengomunikasikan segala keluhan terkait pekerjaan kepada atasan langsung mereka, untuk mengikuti deskripsi kerja mereka, atau untuk mematuhi segala kebijakan perusahaan, komunikasi sedang menjalankan fungsi kontrolnya.Tetapi komunikasi informal juga mengontrol perilaku . ketika kelompok kerja menggoda atau mencela salah seorang anggotanya yang bekerja terlalu rajin ( dan membuat anggota lain tampak buruk ), mereka secara informal berkomunikasi dengan, dan mengontrol, perilaku anggota tersebut.
b. Fungsin motivasi
Komunikasi menjaga motivasi dengan cara menjelaskan kepada para karyawan mengenai apa yang harus dilakukan , seberapa baik pekerjaan mereka, dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja sekiranya hasilnya kurang baik. Kita telah melihat hal ini dalam tinjauan kita atas teori-teori penetapan tujuan dan pelaksanaanya . penentuan tujuan yang spesifik, umpan balik atas kemajuan demi tujuan tersebut, dan penegasan atas perilaku yang diinginkan, merangsang motivasi dan membutuhkan komunikasi.
c. Fungsi ekspresi emosional
Bagi banyak karyawan , kelompok kerja mereka adalah sumber utama interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok merupakan sebuah mekanisme fundamental yang melaluinya para anggota menunjukkan rasa frustasi dan rasa puas mereka. Jadi, komunikasi menyediakan jalan keluar bagi ekspresi emosional dari perasaan- perasaan dan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan sosial
d. Fungsi informasi
Fungsi terakhir komunikasi berhubungan dengan perannya dalam memfasilitasi pengambilan keputusan . Komunikasi memberikan informasi yang dibutuhkan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan cara menyampaikan data untuk mengidentifikasi dan mengevaluasin pilihan-pilihan alternatif yang ada.
B. Proses Komunikasi
1. Menurut Gordon ; 1996 dalam buku Komunikasi yang efektif , oleh Endang Lestari MM
Sebelum masuk dalam proses komunikasi dengan komunikan , di dalam pikiran komunikator terjadi semacam rangsangan atau stimulus. Rangsangan itu dapat terjadi karena faktor di luar dirinya ( menyampaikan pesan karena ada peristiwa di luar dirinya ), atau karena adanya faktor dari dalam dirinya ( menyampaikan pesan dari dirinya sendiri ) yaitu hasil olahan pikiranya sendiri yang ada di benaknya .
Komunikator, sebelum mengirimkan pesanya, akan terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapaty diterima serta dimengerti oleh komunikan. Pengemasan pesan ini disebut sebagai ENCODING. ENCODING secara harfiah berarti memasukkan dalam kode. Dengan encoding itu komunikator memasukkan atau mengungkapkan perasaanya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau non kata, misalnya raut wajah, atau gerak gerik tubuh.
Setelah pesan sampai pada komunikan, bila ada feedback, maka komunikan akan bertindak sebagai komunikator, yaitu memasukkan kode yang disebut sebagai decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator.
Proses komunikasi mempunyai dua model yaitu model linier dan model sirkuler :
a. Model linier
Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis lurus, dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakir pada komunikan. Biasanya digambarkan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Who (siapa ) ----------------------- Komunikator
2. Says what ( mengatakan apa )................................> isi pernyataan
3. In which channel ( dengan saluran mana).........................>Media
4. To whom ( kepada siapa )............................................> komunikan
5. With what effect( dengan efek seperti apa...............................>efek
b. Model sirkuler
Pada model sirkuler ditandai dengan adanya unsur feedback. Dengan demikian , proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang lain. Jadi, proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh.
Komunikasi yang efektif mempunyai ciri-ciri yaitu dua arah ( two ways ) model seperti ini menunjukkan adanya arus dari satu orang atau kelom[pok kepada orang atau kelompok lainya, melalui umpan balik / feedback, kembali ke orang semula, membuat balikan atau putaran penutup. Balikan bermula pada saat seseorang atau pengirim( sender) mempunyai pesan yang akan dikomunikasikan . Pertama-tama, pengirim/sender menulis pesan, dan memberi arti dengan harapan pesannya dapat dimengerti pengirim selanjutnya mengirim pesan atau menyampaikanyya melalui saluran / channel,baik melalui saluran formal atau informal diantara dua pihak, dengan menggunakan yang namanya media atau perantara, misalnya face to face/ berbicara tatap muka, telepon, menulis memo, fax, internet.
Penerima, kemudian menerima pesan itu dan mencoba memahaminya , dengan cara menguraikan isi pesan yang telah diterima. Untuk itiu ia perlu mendengarkan dengan baik apabila pesan disampaikan secara oral, dan membacanya dengan benar apabila pesan disampaikan secara tertulis. Penerima memberitahu kepada pengirim pesan dengan memberikan umpan balik bahwa pesan telah diterima.
Pada model ini komunikasi sering mengalami gangguan, misalnya tulisan tidak jelas peralatan media terganggu sehingga menghambat lancarnnya proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ada enam unsur yaitu : gagasan, simbol / ide , pengiriman, penerimaan, interprestasi pesan dan respon.
c. Menueut Stephen P. Robbins dalam buku Perilaku Organisasi
Proses komunikasi ada delapan bagian yaitu : 1. Pengirim, 2. Penyandian, 3. Pesan, 4.saluran 5. Penerjemahan sandi, 6. Penerima, 7. Gangguan, 8. Umpan balik. Pengirim mengirimkan sebuah pesan dengan cara menyandikan pemikirannya. Pesan tersebut adalah produk fisik aktual dari penyandian oleh pengirim. Ketika kita berbicara , pembicaraan tersebut adalah pesan. Ketika kita menulis tulisan tesebut adalah pesan. Ketika kita memberikan gerak isyarat, gerakan lengan kita dan ekspresi wajah adalah pesan. Saluran merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan. Saluran tersebut dipilih oleh pengirim, yang menentukan apakah ia hendak menggunakan saluran yang formal atau informal. Saluran formal disediakan oleh organisasi dan berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan yang behubungan dengan aktivita profesional dai para anggotanya. Secara tradisional saluran ini mengikuti rantai otoritas dalam organisasi. Berbagai bentuk pesan lain seperti pesan pribadi atau sosial menggunakan saluran informal dalam organisasi. Saluran informal tersebut bersifat spontan dan timbul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan individual. Penerima adalah objek yang menjadi sasaran dari pesan itu. Tetapi sebelum pesan tersebut dapat diterima,simbol di dalamnya harus diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh penerima. Langkah ini disebut penerjemahan sandi dalam pesan. Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang mengacaukan kejelasan pesan. Contoh-contoh sumber gangguan meliputi masalah persepsi, muatan informasi yang berlebihan,kesulitan-kesulitan semantik, atau perbedaan kultural. Mata rantai terakhir dalam proses komunikasi adalah lingkungan umpan balik. Umpan balik adalah sarana pengecekan mengenai seberapa berhasil kita telah menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan pada awalnya. Hal ini menentukan apakah pemahaman telah tercapai.
C. Jaringan Kerja Komunikasi
Jaringan kerja komunikasi mempunyai komponen :
1. Anggota KLIK, KLIK adalah : kelompok individu yang paling sedikit . Terdiri dari individu- individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, saling menyukai dan merasa amat puas dengan kontak tersebut.
2. Penyendiri, adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya.
3. Jembatan, adalah anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok.
4. Penghubung, adalah orang yang mengaitkan atau menghubungkan dua klik atau lebih, tapi dia bukan anggota dari salah satu kelompok yang dihubungkan.
5. Penjaga gawang(gate keeper ), adalah orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan apa yang akan disebarkan melelui sistem tersebut.
6. Pemimpin pendapat (opinion leader ) , adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka.
7. Kosmopolit, adalah orang yang bebas dari gagasan, prasangka,dan kecintaan lokal. Orang ini melakukan kontak dengan dunia luar organisasi.
Menurut Gunawan Jiwanto , jaringan kerja kerja komunikasi adalah : “Suatu pola komunikasi yang tersusun berdasarkan hubungan kerja dan merupakan aspek struktural dari kelompok pekerja serta memperlihatkan ketergantungan bagian / orang yang satu dengan bagian/orang yang lainnya”
Empat jaringan kerja komunikasi yang umum dipakai adalah :
1. Jaringan kerja komunikasi rantai
Jaringan komunikasi ini cenderung bersifat birokratis yang mengikuti suatu pola komunikasi yang formal dan hirarki organisasi secara ketat.
2. Jaringan kerja komunikasi lingkaran
Jaringan ini berusaha memperpendek jumlah saluran yang harus dilewati pelaku komunikasi, yang berbentuk mata rantai yang saling bersambungan.
3. Jaringan kerja komunikasi roda
Dalam jaringan ini tingkatan hirarki organisasi dikurangi dengan membentuk satu bagian sebagai pusat komunikasi yang mengendalikan jaringan komunikasi lain.
4. Jaringan kerja komunikasi saluran total
Jaringan ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar setiap anggota kelompok ( bagian ) dalam organisasi tanpa dibatasi oleh hirarki organisasi. Bentuk ini cenderung bersifat parsitipatif, yang melibatkan seluruh anggota organisasi.
Sedang menurut Stephen P Robbins jaringan kerja komunikasi ada 2 yaitu :
1. Jaringan kelompok formal dalam bentuk jaringan rantai,roda dan saluran.
Jaringan rantai mengikuti rantai komando formal. Jaringan ini mewakili saluran-saluran komunikasi yang dapat anda temui dalam suatu organisasi tiga tingkat yang kaku. Jaringan roda bergantung pada satu figur sentral yang bertindak selaku perantara komunikasi antara semua kelompok. Figur pemimpin sangat kuat. Jaringan seluruh saluran memungkinkan semua anggota kelompok untuk saling berkomunikasi secara aktif. Para anggota kelompok bebas untuk berkontribusi dan tidak ada orang yang memegang peran pemimpin.
2. Jaringan kelompok informal atau desas – desus ( grapevine ). Karakteristik desas-desus ada tiga yaitu :
a. Desas – desus tidak dikontrol oleh manajemen
b. Desas – desus lebih dapat dipercaya dan diandalkan daripada komunike formal yang dikeluarkan oleh manajemen puncak.
c. Desas - desus ebagian besar digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi orang di dalamnya.
D. Hambatan Komunikasi Efektif
Ada beberapa hamabatan yang berpotensi memperlambat atau menyampingkan komunikasi yang efektif. Dalam bagian, kita menyoroti beberapa hambatan penting :
1. Penyaringan,
Penyaringan merujuk pada upaya pengirim yang dengan sengaja memanipulasi informasi sehingga akan menjadi lebih nyaman bagi penerima. Sebagai contoh, ketika seorang menajer mengatakan kepada atasannya hal-hal yang menurutnya ingin didengar oleh atasannya, ia sedang melakukan penyaringan informasi.
2. Perspektif Selektif
Perspektif selektif muncul dikarenakan adanya si penerima, dalam proses komunikasi, secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik pribadi mereka yang lain.
3. Kelebihan Informasi
Setiap pribadi memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang harus kita olah melebihi kapasitas pemrosesan, hasilnya adalah kelebihan informasi.
4. Emosi
Emosi ekstrem seperti rasa girang alang bukan kepalang atau depresi memiliki potensi yang sangat besar untuk menghambat komunikasi yang efektif. Dalam keadaan semacam itu, kita cenderung mengabaikan proses pemikiran rasional dan objektif kita serta menggantikannya dengan penilaian emosional.
5. Bahasa
Suatu perkataan, pernyataan, atau bahasa bisa memiliki arti yang berbeda untuk orang yang berbeda. Umur, pendidikan, dan latar belakang kultural adalah tiga variabel menonjol yang mempengaruhi bahasa yang digunakan seseorang dan definisi yang ia berikan pada kata-kata. Dengan demikian apabila anda dan saya berbicara dalam bahasa yang sama (pakai Bahasa Inggris atau Indonesia), penggunaan bahasa tersebut jauh dari seragam. Jika kita memahami bagaimana masing-masing dari kita memodifikasi bahasa, berbagai kesulitan komunikasi kiranya akan dapat diminimalkan.
E. Mengelola Komunikasi
II. TEAMWORK
Keberadaan teamwork dan kelompok dewasa ini semakin dibutuhkan oleh hampir sebagian besar organisasi. Kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan teamwork adalah kelompok yang sudah matang yang terdiri dari orang-orang yang saling bergantung, memiliki motivasi dan komitmen untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
A . Pembentukan Tim Yang Efektif
Berbagai macam komponen utama yang membentuk tim yang efektif dapat digolongkan menjadi empat kategori umum. Pertama adalah berbagai sumber dan pengaruh kontekstual lain yang menjadikan tim tersebut efektif. Kategori kedua berhubungan dengan komposisi tim. Kategori ketiga adalah rancangan pekerjaan. Yang terakhir, variabel proses mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektifitas. Apa yang dimaksud dengan efektifitas tim ? biasanya, hal ini mencakup ukurn-ukuran objektif mengenai produktifitas tim, penilaian para menajer atas kinerja tim, dan semua ukuran kepuasan anggota.
Tim yang efektif memiliki rasa percaya diri dalam diri mereka. Mereka yakin bisa berhasil. Kita menyebut hal ini sebagai efektifitas tim. Tim yang berhasil saat ini memiliki keyakinan lebih bahwa esok mereka akan lebih berhasil, sehingga memotivasi mereka untuk berusaha lebih giat. Apa yang bisa dilakukan oleh manajer, untuk meningkatkan efektivitas tim. Dua pilihan yang mungkin adalah membantu tim untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan kecil dan memberikan pelatihan ketrampilan. Keberhasilan-keberhasilan kecil membangun kepercayaan diri tim. Ketika mengembangkan catatan kinerja yang semakin baik, suatu tim juga meningkatkan keyakinan bersama bahwa usaha-usaha di masa depan akan menghasilkan keberhasilan.
Selain itu, manajer harus mempertimbangkan penyediaan pelatihan untuk meningkatkan berbagai ketrampilan teknis dan antar personal para anggota. Semakin banyak hal yang dapat dilakukan oleh para anggota tim, semakin besar kecendrungan tim tersebut untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan menunjukkan rasa percaya diri tersebut.
B . Keunggulan Teamwork
Beberapa dekade yang lalu, beberapa perusahaan memperkenalkan teamwork kedalam proses produksi mereka, hal itu menjadi berita karena tak seorangpun mau melakukannya. Yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Organisasi yang tidak menggunakan teamwork adalah organisasi yang patut dijadikan berita.
Bagaimanakah kita menjelaskan keunggulan teamwork pada saat ini? Bukti menunjukkan bahwa teamwork biasanya bekerja lebih baik daripada individu ketika tugas-tugas yang dilakukan membutuhkan banyak ketrampilan-ketrampilan, pendapat dan pengalaman. Ketika menyusun ulang dirinya sendiri untuk bersaing secara lebih efektif dan efisien, organisasi berubah menjadi beberapa temwork sebagai sebuah cara yang lebih baik untuk menggunakan bakat-bakat karyawan. Menajemen telah menemukan bahwa teamwork lebih fleksibel dan responsif terhadap berbagai peristiwa yang selalu berubah daripada departemen-departemen tradisional atau bentuk - bentuk pengelompokan permanen lainnya. Teamwork memiliki kecakapan untuk berkumpul, menyebarkan, berkumpul kembali, dan membubarkan diri dengan cepat.
Tetapi jangan mengabaikan berbagai sifat memotivasi dari teamwork. Teamwork memudahkan partisipasi karyawan dalam membuat berbagai keputusan. Sebagai contoh, beberapa pekerja lini perakitan dari beberapa perusahaan merupakan bagian dari teamwork penjualan yang membantu para pelanggan.
Para pekerja ini mengenal produk – produk tersebut lebih baik daripada penjual tradisional manapun;dan dengan berkeliling serta berbicara dengan para petani, para pekerja yang dibayar perjam ini mengembangkan berbagai keterampilan baru dan menjadi lebih terlibat dalam pekerjaan – pekerjaan mereka. Jadi, penjelasan lain untuk keunggulan teamwork adalah teamwork merupakan sebuah cara yang efektif bagi manajemen untuk mendemokratisasi organisasi mereka dan meningkatkan motivasi karyawan.
C . Perbedaan Teamwork dan Kelompok
Teamwork dan kelompok bukanlah hal yang sama. Dalam bagian ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara kelompok dan teamwork. Pada pembahasan sebelumnya telah didefinisikan bahwa kelompok adalah sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang berkumpul untuk mencapai berbagai tujuan. Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagai informasi dan membuat berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
Kelompok kerja tidak mempunyai kebutuhan atau kesempatan untuk terlibat dalam kerja kolektif yang membutuhkan usaha bersama. Jadi kinerja mereka hanya merupakan gabungan akhir dari konstribusi individual setiap anggota kelompok. Tidak sinergi positif yang bisa menciptakan seluruh tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan.
Sedangkan teamwork menghasilkan sinergi positif malalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Gambaran dibawah ini menekankan perbedaan antara kelompok kerja dan teamwork.
Kelompok Kerja Teamwork
Definisi-definisi ini akan membantu menjelaskan mengapa ada begitu banyak organisasi yang akhir-akhir ini menyususn ulang proses kerja seputar teamwork. Manajemen mencari sinergi positif yang memungkinkan organisasi mereka untuk meningkatkan kinerja. Penggunaan teamwork secaran ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Namun, perhatikan apa yang kita sebut potensi. Tidak ada yang dengan sendirinya membuat berbagai teamwork yang memastikan pencapaian sinergi positif. Hanya semata-mata menyebut sebuah kelompok sebagai teamwork tidak otomatis meningkatkan kinerjanya.
D . Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim
Sampai pada poin ini, kita telah membuat alasan yang kuat untuk menilai popularitas tim yang semakin meningkat. Tetapi, terdapat banyak individu yang pada dasarnya bukanlah pemain-pemain tim. Juga, terdapat banyak organisasi yang menurut sejarah mendorong prestasi individual. Organisasi-organisasi tersebut telah menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif dimana hanya orang-orang yang kuat yang dapat bertahan. Berikut adalah berbagai pilihan utama yang dimiliki para manajer yang berusaha mengubah individu menjadi pemain :
1. Seleksi, pada dasarnya semua orang sudah memiliki ketrampilan antarpersonal agar bisa menjadi pemain tim yang efektif. Selain ketrampilan teknis yang dibutuhkan kita juga harus memastikan bahwa calon karyawan bisa memenuhi peran tim mereka. Ketika kita menghadapi calon karyawan yang tidak memiliki ketrampilan tim, para menajer memiliki tiga pilihan. Para calon karyawan menjalani pelatihan untuk membuat mereka menjadi pemain tim. Bila hal ini tidak berhasil maka pilihan lain adalah memindahkan individu tersebut ke unit lain didalam organisasi tersebut. Atau bahkan mungkin tidak mempekerjakan calon karyawan tersebut.
2. Pelatihan, para ahli pelatihan mengadakan berbagai pelatihan yang memungkinkan karyawan memperoleh kepuasan yang didapat dari kerjasama tim. Mereka biasanya memberikan lokakarya (workshop)untuk membantu karyawan meningkatkan ketrampilan menyelesaikan masalah, kmunikasi, noegosiasi, manajemen konflik, para pelatih juga terfokus kepada bagaimana suatu tim melewati berbagai tingkat sebelum akhirnya berfungsi dengan baik. Para karyawan juga diingatkan akan pentingnya rasa sabar, karena tim membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat keputusan-keputusan bila dibandingkan para karyawan yang bertindak sendirian. Konsultan-konsultan luar juga bisa dibawa untuk memberi para pekerja berbagai ketrampilan praktis untuk bekerja dalam tim.
3. Penghargaan, promosi kenaikan gaji dan berbagai bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu demi keefektifan mereka sebagai anggota tim kolaboratif. Ini tidak berarti konstribusi-konstribusi individual dabaikan; bahkan hal ini diimbangi dengan berbagai konstribusi yang tidak mementingkan diri sendiri untuk tim tersebut. Contoh prilaku yang seharusnya mendapatkan penghargaan mencakup pelatihan para kolega baru, berbagai informasi dengan rekan-rekan tim, membantu menyelesaikan berbagai konflik tim, dan menguasai banyak keterampilan baru yang penting tetapi kurang dikuasai oleh tim tersebut.
E . Pengelolaan Tim
Tidak peduli apakah Anda seorang bos, karyawan ataupun professional; bila Anda tahu bagaimana cara mengelola team work (kerja sama tim), Anda pasti akan mampu mendapatkan hasil yang luar biasa. Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari sekedar mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama dari leadership sebenarnya adalah menciptakan lingkungan di mana setiap individu mau bekerja secara kooperatif dan kolaboratif.
1. Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur. Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan. Jadi, sewaktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi menyelesaikan masalah, anggota lain dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-review proses dan mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.
2. Definisikan Peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk mendefinisikan fungsi mereka. Para anggota tim akan mampu mengambil lebih banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan salah satu dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak disadari sebelumnya.
3. Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pantauan dari senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikan selalu setiap tujuan dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim benar-benar memahaminya.
4. Bagikan Informasi
Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gossip atau rumor. Produktivitas dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi yang tidak jelas berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
5. Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda salah satu anggota tim dan pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada "amak emas" dan "orang istimewa".
6. Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau saat brainstorming. Pertimbagkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri membuktikannya. Banyak organisasi menghabiskan dana besar untuk menyewa konsultan dari luar, tanpa terlebih dahulu menanyakan pendapat pegawai dan anak buahnya sendiri. Padahal, sering kali merekalah yang paling tahu problem apa yang terjadi di dalam. Berikan pujian kepada anggota tim kita dan jadilah seorang pemimpin dan pendengar yang baik.
7. Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun, bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja. Bila hal ini tidak terjadi, maka beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang diperlukan. Tidak ada gunanya menyimpan "benalu" di dalam tim.
8. Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri. Ubahlah tanggung jawab setiap anggota tim bila memang dianggap perlu. Ketahuilah kekuatan dan kelemahan dari setiap anggota tim dan berikan dukungan positif terhadap kedua hal itu.
9. Tunjukkan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan orang lain saja.
10. Have Fun
Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan mudah bila suasananya selalu tegang.
11. Delegasi
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan. Bila jadwa; review hari selasa depan, maka janngan menanyakan hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim Anda untuk memenuhi deadline masing-masing.
12. Berikan Penghargaan
Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada anggota tim tapi tidak secara individual. Dalam setiap tim akan mempunyai individu yang menonjol pada bidang tertentu. Kenalilah hal ini dengan cepat melalui performance review process dan gunakan untuk mendukung kerja sama tim. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan kecemburuan di antara anggota. Selalu bicara positif tentang anggota tim Anda secara keseluruhan. Promosikan talenta, usaha, dedikasi dan kesuksesan mereka.
Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua anggota tim. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah kata "kita" dan bukan kata "saya". Selamat bekerja sama dan sukses untuk Anda semua.
Daftar Pustaka
Stephan P. Robins, dan Timothy A. Judge Perilaku Organisasi (Organizational Bahavior)
Drs. Danang Sunyoto, SE., SH., MM. Dan Burhanudin, SE., M. Si.
http://www.
Rabu, 26 Oktober 2011
Tips & Trik Cara Belajar Yang Baik
Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
READ MORE - Tips & Trik Cara Belajar Yang Baik
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
JILBAB
Saudariku,
Mari duduk di sini sebentar dan kita merenung sesaat.
Pandangilah diri ini dari ujung jilbab hingga ujung kaki
Dan akan kau temukan betapa nikmat Allah telah begitu banyak mengalir lewat tiap darah yang mengalir di pembuluh.
Betapa hidayah Allah telah Nampak lewat sketsa penampakanmu
Lalu lihatlah di sekeliling kita
Saudari-saudari kita yang lain dengan penampakan yang sama
Dengan penampilan yang serupa
Yang bersamanya, kita selama ini melangkah
Secara kasat mata, mungkin kalian Nampak sama
Namun begitu pulakah dengan apa yang tersimpan di hat-hati kita?
Saudariku,
Lihatlah saudari kita yang lain dengan segala semangat mereka
Mereka begitu loba dengan amalan-amalan akhiratnya
Mereka senantiasa berada dalam keheningan
Ambruk sujud-sujud mereka di sepertiga malam
Basah pipi-pipi mereka karena tangis agar dihindarkan dari azabNya
Tak henti bibir mereka dari dzikir
Tak henti jiwa mereka dengan lantunan ayat-ayat Allah
Tak lelah langkah mereka di jalan dakwah
Lalu lihatlah diri kita,
Adalah kita orang yang dicari oleh amal baik
Saat sang amal menyapa, kita bahkan masih sempat terus berkelit
“Afwan..., saya sudah ada agenda lain...”
“Afwan, ukhti yang itu kayaknya lebih cocok, saya tidak bisa...”
Dan ‘afwan-afwan’ lainnya yang seolah menjadi legitimasi atas ketidakberdayaan kita
Ketidakberdayaan untuk sekedar menundukkan hawa nafsu dan segala kemalasan
Saudariku,
Tak kah kau bayangkan saat hari perhitungan kelak
Saat dibacakan amal-amal kita
Lalu kita hanya dapat memandang iri saudari-saudari kita dengan segala perbekalan mereka
Lalu kita dapati diri ini dengan bekal yang pas-pasan
Shalat yang ala kadarnya
Puasa yang karang
Amanah dakwah yang kadang-kadang
Dan berbagai keterbatasan lainnya
Saudariku,
Mari duduk sejenak dan kita merenung sesaat
Apakah jilbab lebar yang kita kenakan
Penampilan kita yang hampir serupa dengan mereka
Telah cukup menjadi pegangan untuk kita merasa aman?
Lalu dengan apa kau ingin masuk syurga?
Agar Siswa Mudah Mengingat?
“Kita dapat menceritakan sesuatu kepada siswa dengan cepat dan siswa akan melupakan apa yang kita ceritakan itu dengan lebih cepat”
Sebagai guru tentunya kita sering menemukan kasus dimana siswa sering melupakan materi yang telah diajarkan atau dibahas di depan kelas. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar bagi guru karena hal tersebut berhubungan dengan metode dan cara seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran. Namun hal ini sering kurang dipahami guru sehingga sering pula guru menekankan kesalahan itu kepada siswa dengan tuduhan kurang memperhatikan, tidak konsentrasi atau tidak serius menyimak pelajaran.
Hal ini tentunya tidak selamanya benar, karena menurut sebuah penelitian yang diungkap dalam buku Active Learning yang disusun oleh Melvin L.Silberman, bahwa pada umumnya guru yang menggunakan metode ceramah berbicara dengan kecepatan 100 hingga 200 kata permenit. Jika siswa benar-benar berkonsentrasi menyimak perkataan guru maka mereka akan mengingat sekitar 50 sampai 100 kata permenit. Bayangkan bila guru terus berbicara selama 45 menit atau lebih? Sementara siswa dapat menyimak materi hanya 70% dari sepuluh menit pertama dan 20% di sepuluh menit terakhir. Jadi siapa yang salah kalau siswa tidak bisa mengingat materi dari gurunya?
Untuk mengatasi hal tersebut maka guru dituntut untuk mampu merancang sebuah metode pengajaran yang efektif dan efisien. Artinya bagaimana guru bisa meminimalisir dominasi guru di kelas (terutama dalam hal berbicara) dan siswa dapat lebih banyak mengingat dan memahami materi yang diterima dalam satu waktu pelajaran.
Karena peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka idealnya guru harus mampu menggabungkan berbagai gaya belajar siswa, mulai dari yang dominan belajar dengan gaya audio, visual maupun kinestetik. Namun pada kenyataannya guru dihadapkan pada kendala teknis yang membuat gabungan gaya belajar tersebut menjadi sulit diterapkan di kelas. Oleh karena itu guru kembali dituntut untuk mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan bisa menarik sebanyak mungkin perhatian dan minat siswa.
Berikut ada beberapa metode yang ditawarkan oleh banyak pakar dalam menyiasati kendala diatas, diantaranya adalah dengan :
Siswa diminta untuk mengemukakan kembali informasi dengan kalimat mereka sendiri
Guru mampu memberikan contoh yang dekat dengan kehidupan dan pengalaman mereka sehari-hari
Menerangkan dalam berbagai bentuk informasi (lisan, model, gambar, suara) dan situasi
Mengaitkan suatu materi dengan fakta atau gagasan lain yang tengah berkembang dilingkungan siswa
Menjelaskan dengan berbagai cara (berdiri, bergerak, intonasi dan mimik) atau melalui ceramah, latihan dan diskusi
Membuat lawan atau kebalikan ( sesuatu yang ganjil lebih mudah diingat) dari materi yang diterangkan
Tentunya metode tersebut harus ditunjang dengan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Dimana guru mampu menghadirkan suasana yang nyaman sehingga siswa mampu mengaktualisasikan dirinya tanpa hambatan dari rasa ketakutan dan kekhawatiran untuk melakukan kesalahan. Dalam merancang suasana yang aktif dan menyenangkan tersebut tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru, diantaranya :
Tidak semua belajar aktif berarti bersenang-senang dan bermain-main. Guru harus mampu menerangkan tujuan pokok atau indikator yang harus dipahami siswa dalam sebuah prose pembelajaran
Tetap menjaga konsentrasi siswa pada tema atau materi yang sedang dipelajari. Hal ini penting karena dalam membangun suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, pertanyaan dan pembahasan siswa cenderung melebar dan mendalam.
Lebih rinci dalam mengatur waktu. Kegiatan yang berpusat pada siswa melahirkan sebuah konsekuensi waktu pembalajaran yang lebih lama sehingga siswa dapat maksimal mengeksplorasi pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan belajar tersebut
Tidak terjebak pada metode baku yang monoton atau menjemukan. Belajar aktif akan sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengakomodasi masukan dan usulan dari siswa tentang cara belajar. Misalnya siswa akanmengusulkan belajar pasar langsung di kantin sekolah atau langsung pergi ke pasar dekat sekolah.
Merangsang siswa untuk mau berkompetensi secara individual maupun kelompok dengan standar yang telah disepakati bersama
Guru berada pada posisi untuk memberikan makna dari setiap materi yang ditemukan siswa. Kurang pengalaman dan pengetahuan siswa secara utuh akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang bias atau menyimpang dan guru wajib membenahi tanpa berarti menyalahkan.
Mempersiapkan metode dan perlengkapan dengan matang, karena kurangnya persiapan justru akan memakan waktu lebih banyak khususnya bila metode tersebut pertama kali dilaksanakan.
Lakukan evaluasi timbal balik dengan menggunakan tanya jawab atau kuisioner dari metode yang telah dilaksanakan sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang masih terjadi dalam metode tersebut.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita sebagai guru dalam mendampingi siswa belajar dan lebih lama mengingat dan memaknai materi.
READ MORE - Agar Siswa Mudah Mengingat?
Sebagai guru tentunya kita sering menemukan kasus dimana siswa sering melupakan materi yang telah diajarkan atau dibahas di depan kelas. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar bagi guru karena hal tersebut berhubungan dengan metode dan cara seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran. Namun hal ini sering kurang dipahami guru sehingga sering pula guru menekankan kesalahan itu kepada siswa dengan tuduhan kurang memperhatikan, tidak konsentrasi atau tidak serius menyimak pelajaran.
Hal ini tentunya tidak selamanya benar, karena menurut sebuah penelitian yang diungkap dalam buku Active Learning yang disusun oleh Melvin L.Silberman, bahwa pada umumnya guru yang menggunakan metode ceramah berbicara dengan kecepatan 100 hingga 200 kata permenit. Jika siswa benar-benar berkonsentrasi menyimak perkataan guru maka mereka akan mengingat sekitar 50 sampai 100 kata permenit. Bayangkan bila guru terus berbicara selama 45 menit atau lebih? Sementara siswa dapat menyimak materi hanya 70% dari sepuluh menit pertama dan 20% di sepuluh menit terakhir. Jadi siapa yang salah kalau siswa tidak bisa mengingat materi dari gurunya?
Untuk mengatasi hal tersebut maka guru dituntut untuk mampu merancang sebuah metode pengajaran yang efektif dan efisien. Artinya bagaimana guru bisa meminimalisir dominasi guru di kelas (terutama dalam hal berbicara) dan siswa dapat lebih banyak mengingat dan memahami materi yang diterima dalam satu waktu pelajaran.
Karena peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka idealnya guru harus mampu menggabungkan berbagai gaya belajar siswa, mulai dari yang dominan belajar dengan gaya audio, visual maupun kinestetik. Namun pada kenyataannya guru dihadapkan pada kendala teknis yang membuat gabungan gaya belajar tersebut menjadi sulit diterapkan di kelas. Oleh karena itu guru kembali dituntut untuk mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan bisa menarik sebanyak mungkin perhatian dan minat siswa.
Berikut ada beberapa metode yang ditawarkan oleh banyak pakar dalam menyiasati kendala diatas, diantaranya adalah dengan :
Siswa diminta untuk mengemukakan kembali informasi dengan kalimat mereka sendiri
Guru mampu memberikan contoh yang dekat dengan kehidupan dan pengalaman mereka sehari-hari
Menerangkan dalam berbagai bentuk informasi (lisan, model, gambar, suara) dan situasi
Mengaitkan suatu materi dengan fakta atau gagasan lain yang tengah berkembang dilingkungan siswa
Menjelaskan dengan berbagai cara (berdiri, bergerak, intonasi dan mimik) atau melalui ceramah, latihan dan diskusi
Membuat lawan atau kebalikan ( sesuatu yang ganjil lebih mudah diingat) dari materi yang diterangkan
Tentunya metode tersebut harus ditunjang dengan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Dimana guru mampu menghadirkan suasana yang nyaman sehingga siswa mampu mengaktualisasikan dirinya tanpa hambatan dari rasa ketakutan dan kekhawatiran untuk melakukan kesalahan. Dalam merancang suasana yang aktif dan menyenangkan tersebut tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru, diantaranya :
Tidak semua belajar aktif berarti bersenang-senang dan bermain-main. Guru harus mampu menerangkan tujuan pokok atau indikator yang harus dipahami siswa dalam sebuah prose pembelajaran
Tetap menjaga konsentrasi siswa pada tema atau materi yang sedang dipelajari. Hal ini penting karena dalam membangun suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, pertanyaan dan pembahasan siswa cenderung melebar dan mendalam.
Lebih rinci dalam mengatur waktu. Kegiatan yang berpusat pada siswa melahirkan sebuah konsekuensi waktu pembalajaran yang lebih lama sehingga siswa dapat maksimal mengeksplorasi pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan belajar tersebut
Tidak terjebak pada metode baku yang monoton atau menjemukan. Belajar aktif akan sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengakomodasi masukan dan usulan dari siswa tentang cara belajar. Misalnya siswa akanmengusulkan belajar pasar langsung di kantin sekolah atau langsung pergi ke pasar dekat sekolah.
Merangsang siswa untuk mau berkompetensi secara individual maupun kelompok dengan standar yang telah disepakati bersama
Guru berada pada posisi untuk memberikan makna dari setiap materi yang ditemukan siswa. Kurang pengalaman dan pengetahuan siswa secara utuh akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang bias atau menyimpang dan guru wajib membenahi tanpa berarti menyalahkan.
Mempersiapkan metode dan perlengkapan dengan matang, karena kurangnya persiapan justru akan memakan waktu lebih banyak khususnya bila metode tersebut pertama kali dilaksanakan.
Lakukan evaluasi timbal balik dengan menggunakan tanya jawab atau kuisioner dari metode yang telah dilaksanakan sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang masih terjadi dalam metode tersebut.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita sebagai guru dalam mendampingi siswa belajar dan lebih lama mengingat dan memaknai materi.
Langganan:
Postingan (Atom)