KATA PENGANTAR
Puja
dan Puji Syukur kami sampaikan atas berkat dan rahmat Allah SWT, atas
terselesaikannya makalah ini, Shalawat dan salam kita sanjungkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Sebagai pembawa rahmat bagi seluruh
alam semesta, dan semoga kita besok diakui sebagai ummatnya hari qiyamat kelak
nanti, amiin.
Penulis
menyadari, dalam menyelesaikan makalah ini tidak mungkin dilakukan sendiri,
banyak faktor dan kalangan yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah
ini. Penyelesaian makalah ini tak luput dari peran dan bantuan berbagai pihak
yang memberikan dukungan dan motivasi pada penulis, ucapan yang tulus penulis
sampaikan kepada beliau :
1. Prof.
Dr. H.A.T. Soegito, SH., M.M. Muhdi, SH, M. Hum. Dra. M.Th.S.R.
Retnaningdyastuti, M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan
Kurikulum dan Sistem Pembelajaran, yang telah memberikan bimbingan, petunjuk,
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Istri
dan kedua anak kami, terutama si kecil mungil yang baru lahir satu minggu yang
lalu serta teman-teman mahasiswa kelas II A Pasca Sarjana IKIP PGRI Semarang
yang telah memberikan dorongan semangat kepada penulis.
3. Semua
pihak yang membantu penulis untuk penyelesaian makalah ini yang tidak bias kami
sebut satu persatu, semoga amal baiknya di terima oleh Allah dan mendapat
imbalan yang berlipat ganda.
Akhir
kata penulis selalu berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan di Indonesia khususnya dalam masalah dasar-dasar
pendidikan di sekolah. Saran dan kritik yang membangun kami butuhkan dalam
perbaikan pada makalah-makalah berikutnya.
Semarang, Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………............1
A. Latar
Belakang………………………………………………............1
B. Tujuan……………………………………………………………….2
C. Rumusan
Masalah……………………………………………...........2
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………..3
A. Pengertian
dan Konsep…….……………………………………….3
B. Deskripsi
Lembaga………………………………………………….5
C. Analisis
SWOT…………………………………..…………………6
BAB
III HASIL TELAAH……………………………………………………….8
A. Pengertian
Perencanaan Pendidikan………………………………..8
B. Perencanaan
Pendidikan Jangka Panjang…………………………..8
C. Hasil
Telaah………………………………………………………...10
BAB
IV PENUTUP……………………………………………………………...11
A. Kesimpulan…………………………………………………………11
B. Saran………………………………………………………………..11
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………...12
LAMPIRAN………………………………………………………………………..13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar
isi, standar kompetensi
lulusan, standar proses,
standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar
pengelolaan pendidikan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar pengelolaan pendidikan adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan. Standar pengelolaan
pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan
evaluasi, kepemimpinan sekolah
dan sistem informasi manajemen.
Salah satu komponen
standar pengelolaan yang implementasinya masih
kurang mendapat perhatian
di sekolah adalah
perencanaan program.
Komponen perencanaan program
sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 19
Tahun 2007 tentang
standar pengelolaan meliputi
visi sekolah, misi
sekolah, tujuan sekolah dan rencana kerja sekolah. Sekolah pada umumnya
telah memiliki visi, misi dan
tujuan sekolah, tetapi
banyak sekolah yang
belum memiliki dokumen
rencana kerja sekolah sesuai
rambu-rambu yang ada.
Hasil supervisi dan masukan pada
kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis (diklat/bintek) KTSP pada tahun 2009,
menunjukkan bahwa seluruh sekolah telah menyusun program kerja tahunan, namun
masih terdapat sekolah
yang belum menyusun
rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) sebagaimana
diatur dalam standar pengelolaan
pendidikan. Di samping itu, belum
semua sekolah menyusun
program kerja secara
komprehensif dalam rangka
pencapaian SNP. Salah satu kendalanya adalah karena dalam penyusunan program
kerja tidak didukung dengan hasil analisis konteks yang mencakup analisis 8
(delapan) SNP, analisis satuan pendidikan dan analisis lingkungan satuan
pendidikan.
Sebagai respon atas temuan dan masukan
tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun “Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana
Kerja Sekolah Jenjang SMA”, yang dapat digunakan bagi sekolah
dalam penyusunan program
kerja yang komprehensif
dengan hasil yang optimal sesuai dengan potensi sekolah.
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengkritisi Renstra suatu instansi tertentu agar renstra tersebut dapat
diketahui kekurangan dan kelebihannya. Disamping itu juga para dewan guru dapat
memahami betul tujuan dari renstra yang dibuat oleh suatu instansi tersebut.
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
tujuan penulisan makalah diatas, masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai
berikut :
1. Pengertian
dan Konsep
2. Deskripsi
Masalah
3. Analisis
SWOT
4. Pengertian
Perencanaan Pendidikan
5. Perencanaan
Pendidikan Jangka Panjang di MA. Nahdlatussybyan
6. Hasil
Telaah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Konsep
Standar Nasional
Pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang
didukung oleh standar-standar pengelolaan,
kompetensi lulusan, isi,
proses, pendidik dan
tenaga
kependidikan, sarana
dan prasarana, pembiayaan,
dan penilaian (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Pasal 1 butir 1 dan Pasal 2 ayat (1).
Standar
pengelolaan pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah
standar pengelolaan pendidikan
untuk sekolah/madrasah yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan
pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan (Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 butir 9).
Standar pembiayaan
adalah standar yang
mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku
selama satu tahun.
(Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Pasal 1 butir 10). Standar
biaya operasi nonpersonalia
untuk SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya
yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu)
tahun untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB,
SMPLB, dan SMALB
sebagai bagian dari
keseluruhan dana pendidikan
agar satuan pendidikan dapat
melakukan kegiatan pendidikan
secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional
Pendidikan.
Rencana kerja
sekolah adalah salah
satu komponen dari
perencanaan program sekolah. Rencana
kerja sekolah menggambarkan
tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu
tertentu sebagai dasar
pengelolaan sekolah dalam
mendukung peningkatan mutu lulusan (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 bagian A 4). Rencana kerja sekolah harus
disusun secara komprehensif dan
menggambarkan upaya sekolah dalam mencapai SNP sesuai dengan potensi sekolah
dan dukungan lingkungan setempat. Oleh karena itu program kerja sekolah disusun
berdasarkan hasil analisis konteks yang mencakup:
a. Analisis 8
(delapan) SNP (Standar
Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Proses, Standar
Penilaian, Standar Pengelolaan,
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana Prasarana dan Standar Pembiayaan) sebagai
acuan dalam penyusunan KTSP.
b. Analisis
kondisi yang ada
di satuan pendidikan
yang meliputi peserta
didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana,
biaya, dan program-program.
c. Analisis
peluang dan tantangan
yang ada di
masyarakat dan lingkungan
sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan,
asosiasi profesi, dunia industri dan
dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
Rencana
kerja sekolah terdiri atas rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja
tahunan. Rencana kerja sekolah dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh
pihak-pihak yang terkait (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A
4). Rencana kerja jangka
menengah menggambarkan tujuan
yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang
ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung
peningkatan mutu lulusan
(Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). RKT adalah
rencana kerja tahunan
sekolah/madrasah yang berdasar
pada rencana
kerja
jangka menengah (empat
tahunan) yang dinyatakan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan
Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-SM)
(Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007).
Rencana kerja
tahunan memuat ketentuan
mengenai kesiswaan, kurikulum
dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangannya, sarana dan prasarana,
keuangan dan pembiayaan,
budaya dan lingkungan
sekolah, peran serta masyarakat, dan kemitraan, rencana-rencana kerja
lain yang mengarah kepada
peningkatan dan pengembangan
mutu (Lampiran Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4).
Prioritas program/kegiatan pencapaian
SNP yang akan
diprogramkan pada RKAS
(program tahunan) ditetapkan dengan mempertimbangkan:
a. Standar
yang memiliki ketercapaian tinggi, dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia di sekolah, baik tenaga, sarana
prasarana maupun pembiayaan.
b. Standar
yang Pengelolaan dan
penyelenggaraannya
sepenuhnya menjadi kewenangan
sekolah (sesuai prinsip MBS) dan tidak
tergantung pada kebijakan Daerah atau Pusat.
B.
Deskripsi
Lembaga
A. Profil
Sekolah
1. Identitas
Madrasah
Nama Madrasah : MA. NAHDLATUSSYBYAN
Desa/Keluraha : WONOKETINGAL
Kecamatan : KARANGANYAR
Kabupaten : DEMAK
Provinsi : JAWA TENGAH
2.
Keadaan Madrasah
1.
Tahun pendirian : 1995
2.
Tahun beroperasi : 1996
3.
Status tanah : tanah
wakaf
4.
Luas tanah : 7092 M2
5.
Status bangunan : Milik
sendiri
3.
Tenaga kependidikan
1.
Kepala Madrasah : 1
Orang
2.
Guru Mapel : 38 Orang
3.
Guru DPK : 7 Orang
4.
Tenanga
administrasi : 7 Orang
5.
Penjaga : 3 Orang
4.
Kondisi Bangunan
B. Analisis
SWOT
1.
Kekuatan
a. Satu-satunya
Madrasah yang ada di lingkungan sekitarnya
b. Lingkungan
yang strategis karena dekat dengan jalan raya dan perkotaan
c. Mendapat
dukungan dari masyarakat khususnya orang tua siswa yang sejak dari awal
masyarakatnya sangat antusia terhadapa pendidikan Agama.
d. Dukungan
dari siswa yang memiliki minat belajar agama yang tinggi.
2.
Kelemahan
a. Keadaan
ekonomi orang tua yang menengah ke bawah sebab masyarakat desa
b. Tingkat
pendidikan guru yang belum seluruhnya S-1
c. Kegiatan
belajar mengajar guru belum maksimal
d. Sebagian
besar siswa dan orang tua belum mempunyai kesadaran yang tinggi tehadap mutu
dan kualitas sekolah
3.
Peluang
a. Guru
mata pelajaran Eksak atau maple UN adalah guru yang sudah sesuai dengan
kompetensinya
b. Terciptanya
siswa yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi sehingga patuh terhadap
ulama’ dan guru sangat tinggi
4.
Tantangan
a. Tantangan
adanya filterisasi kemajuan teknologi terutama adalah HP dan Internet
b. Globalisasi
yang menuntut kesiapan generasi yang siap menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi
c. Ekonomi
orang tua yang minim sehingga memungkinkan banyak siswa yang berprestasi tidak
bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi
5.
Langkah-langkah
pemecahan masalah
a. Mencari
orang tua asuh atau masayarakat yang peduli dengan pendidikan
b. Mencari
sumber beasiswa baik dilingkungan yayasan atau diluar yayasan
c. Melakukan
pembinaan terhadap guru baik secara langsung ataupun lewat pembinaan dan
monitoring pengawas
d. Mengirimkan
guru dalam setiap kegiatan pelatihan atau pemninaan baik yang di MGMP, KKM,
K3M, atau penaratan guru
e. Penambahan
pengadaan bahan dan sumber belajar
f. Pelatihan
teknologi computer, hotspot area, pembuatan media pembelajaran
g. Mengirimkan
siswa dalam setiap even kegiatan baik itu bidang akademik atau bidang olah raga
h. Melakukan
bimbingan lewat ekstrakulikuler dan konseling
BAB
III
HASIL
TELAAH
A.
Pengertian
Perencanaan Pendidikan
1. Perencanaan
Perencanaan
adalah proses menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi dan apa
yang akan dilakukan, serta rangkaian proses kegiatan itu di laksanakan agar
harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan dating
dalam jangka pendek dan jangka panjang (Sa’ud dan Makmun, 2006)
2. Perencanaan
Pendidikan
Pada
haketnya Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan
menyiapkankeputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi sperti (peristiwa,
keadaan, suasana),dan sebagainya. Perencanaan bukanlah masalah kira-kira,
manipulasi atau teoritistanpa fakta atau data yang kongkrit. Dan persiapan
perencanaan harus dinilai. Bangsalain yang terkenal perencanaannya adalah
bangsa Amerika Serikat. Perencanaan sangat menentukan keberhasilan dari suatu
program sehingga bangsa Amerika dan bangsa Jepang akan berlama-lama dalam
membahas perencanaan daripadaaplikasinya
B.
Perencanaan
Pendidikan Jangka Panjang
Perencanaan pendidikan Jangka Panjang
yang ada di MA. NAHDLATUSSYBYAN Desa Wonoketingal Kec. Bonang Kabupaten Demak,
antara lain yaitu :
PROGRAM JANGKA PANJANG
MA. NAHDLATUSSYBYAN
TAHUN 2012-2013
C.
Hasil
Telaah
Dari
program jangka panjang yang ada di MA. Nahdlatussibyan Wonoketingal
Karanganyar Demak diatas yang belum terealisasi ada dua yaitu Penambahan
Sarana Prasarana dan Penambahan Edukasi.
Telaah
kritis dari perencanaan program jangka panjang di MA.
Nahdlatussibyan Wonoketingal Karanganyar Demak, menurut Sa’ud
dan Makmun, adalah sebagai berikut :
1.
Pengembangan Pembangunan
Pengembangan
pembangunan di MA. Nahdlatussibyan Wonoketingal tidak
hanya mengembangkan infrastruktur fisik saja tetapi lebih pada orientasi pada
pengembangan pembangunan sumber daya manusia
2.
Pengembangan
Sarana Prasarana
Pengembangan
Sarana Prasarana tetap dikembangkan dalam rangka untuk menambah dan merevisi
peralatan yang sudah tidak sesuai lagi, sehingga harus ada program jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang
3.
Hemat Biaya
Karena
MA.
Nahdlatussibyan Wonoketingal itu terletak di Desa makan
terkadang segala sesuatu kurang dan banyak kendala dalam perjalanan terutama
adalah dana maka dalam hal ini ada penghematan dalam segala hal baik itu Man,
Money, Method, Material, machine dan sebagainya.
4.
Renstra yang
diberikan kepada makalah belum lengkap hanya beberapa pokok unsur yang terdapat
dalam sistematika renstra saja, kata pengantar tidak ada, daftar isi tidak ada,
batang tubuh yang memuat : pendahuluan tidak ada, dasar kebijakan ada,
identifikasi tantangan nyata ada, analisis swot ada, dan seterusnya masih
banyak yang kurang, sehingga ini memungkinkan Resnstra di buat oleh sekolah
tersebut tapi dalam hal pelaksanaannya terkadang terlupakan atau tidak di
jalankan sehingga kemajuan yang akan dicapai tidak maksimal.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perencanaan Pendidikan adalah suatu
proses untuk mempersiapkan keputusan untuk kegiatan – kegiatan dan
aktifitas di masa depan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan dengan cara yang lebih maksimal dan optimal untuk pembangunan
ekonomi dan sosial serta menyeluruh dari
suatu Negara (makro).
Resnstra Merupakan proses berkelanjutan
dan sistematis dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif dan mengorganisasikannya secara
sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur
hasilnya melalui umpan balik yang sistematis.
B.
Saran
Dari segala program yang ada baik itu
program jangka pendek, program jangka menengah dan program jangka panjang harus
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi dana atau keuangan Madrasah atau sekolah
yang ada, sehingga tujuan pendidikan akan dapat tercapai dengan baik.
Dengan penerapan Renstra pada sekolah
terdapat beberapa kemajuan (misalnya: Indikator kinerja, target setting: hasil
dan lain-lain), jangan sampai dikatakan renstra Agak lebih pragmatis, seperti
mempertimbangkan constraint anggaran, dan lebih “berwujud” action plan saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Udin Syaefudin Sa’ud, M. Ed., PhD.,
Prof. Dr. Abin Syamsudin Makmun, M. A. 2006. Perencanaan Pendidikan.
Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Dr. Endang Soenarya, Teori
Perencanaan Pendidikan. Yogyakarta: ADICITA KARYA NUSA.
Depdiknas 2009, Renstra Depdiknas
2010-2014.
Hunger Y. David, 1996. Man Strategis
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(DIAMBIL
SEBAGIAN RENSTRA YANG PENTING)
|
Jumat, 06 Juli 2012
MENGKRITISI RENSTRA SUATU INSTITUSI
PLPG Tahap III Univeristas Muslim Nusantara (UMN)
PLPG Tahap III Univeristas Muslim Nusantara (UMN)
A. Waktu Pelaksanaan : Tanggal 16 - 25 Juli 2012
B. Peserta:
PESERTA KAB/KOTA
|
Undangan UKA di UNIMED untuk Guru Kemenag
|
Untuk Bapak Ibu Guru KEMENAG yang akan mengikuti PLPG di LPTK UNIMED ada ketentuan sebagai berikut :
1.
Mengikuti UKA pada hari Sabtu 14 Mei 2012 pukul 09.00-11.00 di Gd Serba
Guna Unimed. Peserta yang tidak mengikuti UKA dianggap mengundurkan
diri.
2. Guru dengan mapel MUATAN LOKAL segera melapor ke Panitia untuk kejelasan program studinya.
3. Guru Menyerahkan berkas (sebelum pelaksanaan UKA) sebagai bahan verifikasi yang terdiri dari:
a. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi. Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, fotokopi ijazah dari perguruan tinggi swasta yang sudah tidak beroperasi dilegalisasi oleh kopertis, dan fotokopi ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan. Ijazah SLTA dilegalisasi oleh sekolah yang mengeluarkan ijazah.
b. Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan.
c. Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan.
d. Surat rekomendasi dari Mapenda kabupaten/kota
e. Pas Foto 3 x 4 cm terbaru/warna
2. Guru dengan mapel MUATAN LOKAL segera melapor ke Panitia untuk kejelasan program studinya.
3. Guru Menyerahkan berkas (sebelum pelaksanaan UKA) sebagai bahan verifikasi yang terdiri dari:
a. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi. Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, fotokopi ijazah dari perguruan tinggi swasta yang sudah tidak beroperasi dilegalisasi oleh kopertis, dan fotokopi ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dilegalisasi oleh atasan. Ijazah SLTA dilegalisasi oleh sekolah yang mengeluarkan ijazah.
b. Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan.
c. Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan.
d. Surat rekomendasi dari Mapenda kabupaten/kota
e. Pas Foto 3 x 4 cm terbaru/warna
Kamis, 05 Juli 2012
Hasil Penilaian Ujian Ulang PLPG Tahap I dan II
Panitia Sertifikasi Rayon IAIN Walisongo Semarang telah mengumumkan hasil Penilaian Ujian Ulang PLPG Tahap I dan II. Untuk Bapak Ibu guru yang telah mengikuti ujian ualng tersebut dapat melihat hasilnya :
A. Surat Keputusan Keputusan hasil Penilaian download disini
B. Hasil Penilaian, download disini
Makalah Kepemimpinan Sekolah, Tes Akademik Diklat Calon Kepala Sekolah Ketentuan
Makalah Kepemimpinan Sekolah, Tes Akademik Diklat Calon Kepala Sekolah
Ketentuan
1. Tema
Tema besar yang diangkat dalam menulis makalah ini adalah kepemimpinan sekolah/madrasah.
2. Isi Makalah
Makalah kepemimpinan yang dituliskan memuat :
a.
Pemikiran calon tentang keterampilan kepemimpinan. Di dalam bagian ini,
calon menuliskan pandangan/pemikirannya tentang keterampilan
kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik.
Keterampilan ini meliputi keterampilan Mempengaruhi, Menggerakkan,
Mengembangkan dan Memberdayakan (4M) sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan institusi (sekolah/madrasah).
b.
Penilaian diri sendiri tentang penerapan 4 M yang telah calon lakukan
di sekolah/madrasah. Di dalam bagian ini, calon menilai diri sendiri
terkait dengan keterampilan calon dalam Mempengaruhi, Menggerakkan,
Mengembangkan dan Memberdayakan (4M) sumber daya pendidikan (daya dukung
sekolah/madrasah) dalam pencapaian tujuan sekolah/madrasah. Penilaian
diri sendiri ini harus didukung oleh uraian pengalaman kepemimpinan
calon yang dapat digali dari penerapan tugas pokok dan tambahan calon di
sekolah/madrasah, yang meliputi: pengalaman calon ketika menjadi
Pemimpin Pembelajaran (Guru), Wakil Kepala Sekolah/Madrasah, Pembina
OSIS, Penanggung-jawab Ekstrakurikuler lainnya, Ketua Jurusan, Ketua
Program, Wali Kelas, Koordinator Penerimaan Siswa baru, Ketua
Laboratorium, Koordinator suatu kegiatan, dan lain-lain.
c. Rencana tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah/madrasah.
Di
dalam bagian ini, calon harus menuliskan rencana tindakan kepemimpinan
yang didasarkan pada hasil penilaian terhadap diri calon yang telah
dilakukan di bagian sebelumnya. Misalnya, jika calon merasa masih kurang
di dalam keterampilan mempengaruhi orang, bagaimana cara calon
meningkatkan keterampilan ini ? Cara peningkatan keterampilan ini harus
dituangkan ke dalam rencana tindakan bagian pertama, yang memuat :
rencana program, alasan pemilihan program, dan langkah-langkah untuk
melaksanakan program tersebut.
Selain rencana
tindakan bagian pertama, calon juga harus merumuskan rencana tindakan
bagian kedua. Untuk membuat rencana tindakan kedua ini, pertama-tama
calon harus ‘melihat’ dan menceritakan kondisi sekolah/madrasah tempat
calon bertugas sekarang. Jika calon menjadi pemimpin di sekolah/madrasah
ini, apa yang akan calon lakukan untuk meningkatkan kualitas
sekolah/madrasah ini ? Apa yang akan calon lakukan ini dituangkan dalam
rencana tindakan yang memuat : rencana program, alasan pemilihan
program, dan langkah-langkah untuk melaksanakan program tersebut.
Aturan Penulisan
1. Waktu dan Tempat
a. Waktu yang dialokasikan dalam penulisan makalah kepemimpinan adalah 5 x 45 menit.
b. Penulisan makalah dilakukan di tempat seleksi.
2. Rambu-rambu Penulisan
a. Makalah ditulis tangan dengan rapi, menggunakan ballpoint dengan warna tinta biru.
b. Penulisan dilakukan pada kertas folio bergaris yang telah distempel oleh panitia.
c. Jumlah tulisan minimal empat halaman folio tanpa spasi (jika menggunakan spasi, tulisan terdiri dari delapan halaman folio).
d. Makalah ditulis dengan tulisan yang rapi dan huruf cetak (bukan bersambung)
3. Buku sumber atau referensi
Peserta TIDAK diperbolehkan membawa berbagai buku sumber atau referensi.
Bahan Bacaan : Juklak Penulisan dan Penilaian MK Calon KS-MKOMPETENSI GURU BAHASA JAWA
KOMPETENSI GURU BAHASA JAWA
|
1. Mernahami landasan dan wawasan pendidikan
|
a. Mehamahi landasan pendidikan, fliosofis, sosiologis, cultural, psikologis, ilmiah dan teknologis.
|
b. Memahami asas-asas pokok pendidikan.
|
c. Memahami aliran-aliran pendidikan.
|
d. Memahami teori belajar.
|
e. Memahami peserta didik.
|
f. Memahami pendekatan system dalam pendidikan.
|
g. Memehami tujuan pendidikan nasional.
|
h. Memahami kebijakan-kebijakan pendidikan nasional.
|
i. Mernahami kebijakan pendidikan di SLTP.
|
2.
Memahami materi pembelajaran Bahasa Jawa Menguasai pokok-pokok
bahasan pembelajaran Bahasa Jawa yang terdiri dari empat pokok
bahasan.
|
a. Ketrampilan berbahasa Jawa, meliputi:
|
1) menyimak;
|
2) berbicara;
|
3) membaca;
|
4) menulis, meliputi menulis huruf latin berbahasa Jawa dan menulis dengan hurufJawa.
|
b. Kebahasaan, meliputi:
|
1) fonologi Bahasa Jawa;
|
2) morfologi Bahasa Jawa;
|
3) sintaksis Bahasa Jawa;
|
4) semantik Bahasa Jawa;
|
5) wacana Bahasa Jawa.
|
c. Materi Kesusasteraan, meliputi pengetahuan tentang tembang, guritan, parikan, dan carita cekak.
|
d. Materi ketrampilan bersastra, meliputi nembang macapat dan dolanan, maca guritan.
|
3. Menguasai pengelolaan pembelajaran Bahasa Jawa
|
a. Mampu mengidentifikasi karaktenstik peserta didik
|
b. Mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran Bahasa Jawa
|
c. Mampu mengembangkan maten pembelajaran Bahasa Jawa
|
d. Mampu mengembangkan metode, media, dan sumber belajar
|
e. Mampu menentukan strategi pembelajaran
|
f. Memiliki ketrampilan dasar-dasar pembelajaran Bahasa Jawa
|
g. Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sesuai tujuan dan karktenstik Bahasa Jawa
|
4. Menguasai evaluasi pembelajaran Bahasa Jawa.
|
a. Menguasai konsep evaluasi.
|
b. Mampu memilih dan mengembangkan metode evaluasi sesual sesuai tujuan pembelajaran Bahasa Jawa.
|
c. Mampu mengembangkan instrument evaluasi pembelajaran Bahasa Jawa.
|
d. Mampu melaksanakan evaluasi, pensekoran, dan interpretasi hasil evaluasi.
|
e. Mampu menggunakan hasil-hasil evaluasi untuk kepentingan pembelajaran Bahasa Jawa.
|
5. Memiliki kepribadian, wawasan profesi dan pengembangannya.
|
a. Memiliki sikap, nilai moral dan berperilaku sebagai pendidik.
|
b. Memiliki integritas dan dedikasi sebagai pendidik.
|
c. Memiliki komitmen terhadap pengembangan profesi.
|
d. Mampu mengkomunikasikan gagasan-gagasan secara efektif dalam forum imiah (lisan dan tulisan).
|
e. Menguasai metodologi penelitian dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk kepentingan pembelajaran.
|
f. Mampu mengadopsi dan mengembangkan inovasi-inovasi pendidikan.
|
Sumber Bacaan : Makalah Konggres bahasa Jawa, Kompetensi Pengajar
|
Senin, 02 Juli 2012
EURO 2012 SUKSES
10 Hal yang Membuat Euro 2012 Sukses Besar
Euro 2012
kali ini sangatlah akbar dengan tuan rumah dari 2 negara yaitu Polandia
& Ukraina.Sudah pastinya sebelum Euro 2012 ini berlangsung,para
peminat sepakbola dari kaum pria bahkan kaum hawapun menyambutnya dengan
meriah.Tapi,teman-teman tahu tidak apa rahasia dibalik kesuksesan Euro
2012 kali ini ??? Yuk kita lihat rahasia-rahasianya
Semua pertandingan Euro 2012 telah memberikan kesan tersendiri. Maksudnya adalah tak satu pun pertandingan yang digulirkan berakhir 0-0 sejak dimulainya turnamen ini. Hal ini membuat semua orang merasa terhibur walaupun mereka bukanlah seorang suporter yang fanatik terhadap salah satu tim.
2.Banyak hasil yang mengejutkan dan tak terduga
Munculnya kejutan-kejutan yang tak terduga selama di pertandingan turnamen Euro 2012 ini. Timnas Belanda yang sejak awal difavoritkan menjadi juara, harus angkat koper lebih awal. Belanda kalah dari Denmark, Portugal dan Jerman yang berada dalam satu grup yang disebut grup neraka. Belanda juga tidak membawa hasil kemenangan satu poin pun di turnamen berkelas dunia ini.
3.Pengakuan global
Setiap laga kejuaraan Euro 2012 yang disiarkan ke seluruh negara di dunia semakin menyatakan bahwa sepak bola mengalami perkembangan dari hari ke hari. Euro 2012 juga telah sukses menjadi sebuah program acara olah raga secara komersial.
4.Gol-gol yang spektakuler dan luar biasa
Gol yang luar biasa telah tercipta sepanjang pertandingan. Salah satunya adalah ketika Andrea Pirlo mencetak sebuah gol lewat tendangan bebasnya merupakan penampilan yang spektakuler. Kejadian seperti ini banyak ditunggu oleh para penggila bola yang ingin menyaksikan aksi-aksi fantastis pemain-pemain idola mereka.
5.Kebangkitan tidak terduga dari tim-tim non unggulan
Seperti yang sering terjadi dalam kompetisi kejuaraan, ada tim-tim non unggulan yang diharapkan akan pulang lebih awal. Tim Yunani di tahun 2004 membuktikannya dengan menjadi juara Euro kala itu. Yunani merupakan tim yang tidak diunggulkan. Kini, mereka ingin mengulang kembali sejarah setelah memastikan diri lolos menuju babak perempat final.
6.Kesempatan Spanyol untuk kembali menjadi yang terhebat
Menyandang gelar juara bertahan Euro 2008 dan juara Piala Dunia 2010, Spanyol mengincar gelar internasionalnya yang ketiga di tahun ini. Spanyol lolos ke babak perempat final dan menjadi juara grup C dengan statistik dua kali menang dan sekali seri. Akankah Spanyol kembali menjadi yang terhebat?
7.Kerja para wasit yang profesional
Adanya beberapa insiden kecil di lapangan yang mengganggu jalannya pertandingan, namun keputusan wasit sejauh ini masih berjalan cukup adil. Ada masanya wasit akan menentukan keputusan terbaik selama pertandingan demi terciptanya arah lebih baik ke depan. Semoga mereka akan menerapkan standar yang telah ditetapkan.
8.Momen-momen dramatis yang mengejutkan
Kemenangan Inggris 3-2 atas Swedia menunjukkan kekuatan masing-masing karakter tim dalam permainan. Tendangan tumit Wellbeck yang menghasilkan gol menjadikannya sebuah momen dramatis yang berakhir dengan kemenangan.
9.Cuaca yang tidak stabil
Kemenangan Perancis 2-0 atas Ukraina dibarengi hujan yang sangat deras. Ramalan cuaca Eropa bagian timur tak dapat diperhitungkan. Para pendukung masing-masing tim Euro 2012 kadang harus rela berbasah kuyup karena hujan demi mendukung tim kesayangan mereka.
10.Bisakah ini terjadi?
Sepak bola telah menjadi olah raga nomor 1 di dunia, namun di Euro 2012 sendiri masih ada beberapa masalah yang dapat mengganggu? Tidak dipungkiri bahwa transportasi menuju ke tempat pertandingan menjadi masalah bagi para suporter. Kekerasan antar suporter pun tak luput sering terjadi. Namun, sepak bola telah menyuguhkan permainan yang menarik dengan penampilan pemain-pemain terbaiknya. Para suporter kini juga telah bersatu penuh suka cita untuk membela masing-masing timnya, warna atribut yang dibawa pun juga sangat dinamis. Jadi tak ada yang perlu dirisaukan karena turnamen kejuaraan ini baru saja dimulai.
Nah...setelah kita tahu rahasia-rahasianya,saya punya pertanyaan nih.Yang jujur ya jawabnya :) :) :)
- Mungkinkah Indonesia jadi "tuan rumah" ???
- Siapakah tim favorit anda ???
- Siapa nama pemain jagoan anda ???
Udah dulu ya sobat,semoga sepakbola Indonesia bisa maju,gak ada lagi
sebentar-bentar kerusuhan,mencetak pemain-pemain berkualitas
SOURCE : http://mylaboratorium.blogspot.com/2012/06/10-rahasia-euro-2012-sukses-besar.html#ixzz1zS07orBR
Langganan:
Postingan (Atom)