Jakarta (Pinmas)-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa media dunia Islam perlu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan dunia internasional. Hal ini disampaikan Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden SBY menerima Delegasi Liga Muslim Dunia, di Kantor Presiden, Jumat (16/12) pagi.
Dalam pertemuan tersebut Sekjen Rabitha Alam Islamy melaporkan hasil dari konferensi Internasional Media Islam kedua kepada Presiden dan menjelaskan bahwa salah satu hasil konferensi adalah mencatat arti pentingnya media Islam dalam konteks perkembangan dunia internasional saat ini. "Dalam respon hal tersebut, Bapak Presiden menyampaikan memang ada keperluan bagi dunia Islam untuk lebih melakukan pengembangan-pengembangan diri dalam menyikapi perkembangan dunia internasional, terkait media," ujar Faiza.
Presiden SBY mengambil contoh pada saat adanya konflik antara dunia Islam dan non Islam akibat penebitan kartun di Denmark. Presiden menjalankan intermediary dialog untuk mencoba menjembatani kesalahpahaman dan salah persepsi antara dunia Islam dan dunia non Islam.
"Disamping itu mereka menyebutkan bahwa konferensi telah berhasil dengan sukses dan tindak lanjutnya akan dimintakan kerja samanya dengan kementerian agama untuk menghasilkan program-program yang konkrit," lanjut Faiza. Selain itu, dalam pertemuan tadi melalui perwakilan para delegasi Presiden juga meminta bantuan kepada negara-negara Islam untuk membantu proses perdamaian Afghanistan.(sby.info)
Dalam pertemuan tersebut Sekjen Rabitha Alam Islamy melaporkan hasil dari konferensi Internasional Media Islam kedua kepada Presiden dan menjelaskan bahwa salah satu hasil konferensi adalah mencatat arti pentingnya media Islam dalam konteks perkembangan dunia internasional saat ini. "Dalam respon hal tersebut, Bapak Presiden menyampaikan memang ada keperluan bagi dunia Islam untuk lebih melakukan pengembangan-pengembangan diri dalam menyikapi perkembangan dunia internasional, terkait media," ujar Faiza.
Presiden SBY mengambil contoh pada saat adanya konflik antara dunia Islam dan non Islam akibat penebitan kartun di Denmark. Presiden menjalankan intermediary dialog untuk mencoba menjembatani kesalahpahaman dan salah persepsi antara dunia Islam dan dunia non Islam.
"Disamping itu mereka menyebutkan bahwa konferensi telah berhasil dengan sukses dan tindak lanjutnya akan dimintakan kerja samanya dengan kementerian agama untuk menghasilkan program-program yang konkrit," lanjut Faiza. Selain itu, dalam pertemuan tadi melalui perwakilan para delegasi Presiden juga meminta bantuan kepada negara-negara Islam untuk membantu proses perdamaian Afghanistan.(sby.info)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Membacanya dan tolong kasih Komentarnya.